Khamis, 2 Jun 2011

01 di parit yani - Google Blog Search

01 di parit yani - Google Blog Search


Rakyat Pos › 3 Warga Disambar Petir, 2 Tewas

Posted: 17 May 2011 01:10 PM PDT

Rabu, 18 Mei 2011 03:10:38 WIB

Di Ponton TI dan Puncak Gunung Tajam

PARIT TIGA – Hujan deras disertai petir Sabtu (14/5) dan Minggu (15/5) membawa malapetaka. Tiga warga di Provinsi Bangka Belitung disambar petir. Dalam peristiwa di dua kabupaten terpisah itu, dua orang warga tewas seketika, sementara 1 warga lainnya harus pingsan dan mengalami shock berat.
Kejadian sambaran petir pertama berlangsung Sabtu siang sekitar pukul 13.30 WIB di Kabupaten Bangka Barat. Saat itu, hujan turun deras di perairan Rambat Jalur 30, Desa Cupat Kecamatan Parit Tiga, Kabupaten Bangka Barat.
Karena hujan, ditambah perlu istirahat makan siang terlebih dahulu, dibawah derasnya hujan Yani (25) warga Lampung memilih berteduh dekat sakan TI apung mereka. Demikian juga temannya, Sariak (30) warga Desa Cupat Tangerang.
"Saat itu tiba-tiba hujan turun, disertai bunyi gemuruh guntur dan petir. Tanpa disangka petir langsung menyambar dua teman saya (Yani dan Sariak-red), yang beristirahat dekat sakan TI apung. Keduanya langsung terkapar usai sambaran petir itu," kata Jumadi (35) saksi mata yang juga rekan korban asal Lampung kepada Rakyat Pos.
Menurutnya, upaya pertolongan pun langsung dilakukan pihaknya dengan membawa korban ke rumah sakit di Parit Tiga untuk mendapatkan perawatan secara intensif. Namun sayangnya Yani meninggal dunia sebelum sampai rumah sakit. Sedangkan Sariak saat itu juga langsung dibawa pulang karena usai disambar hanya pingsan namun dalam keadaan shok.
"Atas permintaan pihak keluarga di Lampung, jenazah Yani langsung dibawa ke kampung halaman untuk dikebumikan. Sementara Sariak masih shok atas peristiwa yang dialami saat itu," tandas Jumadi.
Sedangkan sambaran petir kedua terjadi di puncak gunung Tajam tepatnya di areal makam Syech Abu Bakar Abdullah, di Desa Air Saga Kecamatan Tanjungpandan Kabupaten Belitung. Kejadiannya Minggu pagi, dan membuat M. Nur (31) warga Jalan Pak Tahau, Desa Air Saga, ditemukan sudah menjadi mayat.
Saat ditemukan korban dalam keadaan telentang, hanya mengenakan baju kaos oblong dan celana panjang hitam. Kondisi tubuh korban mulai dari bagian dada hingga kepala, dalam keadaan gosong. Sedang di bagian mukanya mengeluarkan darah kental.
Korban ditemukan sekitar pukul 12.00 Wib, Senin (16/5) secara tidak sengaja oleh serombongan anak SMA yang niat awalnya ingin rekreasi ke makan Syech, setelah mandi di Air Terjun Gurok Beraye. Mereka yang menemukan adalah Gustian (17), Rexy Hardiansyah (16), Parmadi (16), Harvian (16), Dedi Aspriadi (18), Banu Bimantara (16) dan Nasprianto (18).
Menurut cerita Dedy Aspriadi yang melihat mayat pertama kali, ia terperangah karena kebetulan mencapai areal makam lebih dulu dari teman-temanya. Begitu melihat ada mayat di areal pemakaman yang biasa dijadikan orang-orang untuk berterakat, Dedi langsung berteriak histeris dan lari tunggang langgang.
Melihat Dedy lari, teman-temannya yang lain langsung ikutan berlari kencang turun gunung. Setelah itu barulah Dedy memberitahukan kepada temannya bahwa ada mayat. Dan sesampainya di tempat, mereka memakirkan kendaraan yakni di areal air terjun Gurok Beraye (pertengahan gunung Tajam), rombongan anak SMA ini langsung memacu kencang kendaraan mereka turun ke desa.
Tujuan mereka hanya satu, memberitahukan penemuan mereka kepada polisi. Dan dalam waktu yang singkat mereka akhirnya sampai di Dusun Aik Begantung yang berada tepat di pintu masuk gunung Tajam.
Mungkin diiringi niat yang baik, takkala mereka sampai di salah satu rumah warga, kebetulan sekali rombongan Polsek Badau dibawah pimpinan langsung Kapolsek Badau, Inspektur Satu Yanto juga sedang berada di rumah warga tersebut. Dan ketika rombongan bertanya-tanya dimana letaknya kantor polisi, Yanto beserta anak buahnya yang sedang mencari sepeda motor hilang, langsung mendekat bertanya mengapa mereka ingin bertemu polisi. Dedi Ce-es pun langsung melaporkan penemuan mereka.
"Kita bertemu mereka sekitar pukul 14.00 Wib, dan begitu mendapatkan laporan, kita langsung naik ke atas setelah melaporkan peristiwa penemuan mayat tersebut ke Polres Belitung. Dan begitu mayat kita temukan, langsung kita bawa ke RSUD," ujar Yanto saat ditemui di kamar mayat RSUD Tanjungpandan.
Yanto mengatakan, berdasarkan apa yang dilihatnya di lapangan, kemungkinan besar korban meninggal akibat disambar petir.
"Karena berdasarkan keterangan orang kampung, pada saat korban naik ke puncak, kondisi cuaca dalam keadaan hujan dan sertai angin dan petir. Melihat kondisi korban dalam keadaan gosong, kuat dugaan korban meninggal akibat disambar petir, dan hal ini juga menjadi dugaan orang kampung," jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Belitung Ajun Komisaris Besar Dian Harianto melalui KBO Reskrim Inspektur Dua Michael Tobing ketika dimintai keterangan apa penyebab korban meninggal dunia mengatakan, berdasarkan hasil visum yang dilakukan tim dokter RSUD dipimpin dr. Ririn, untuk sementara korban diduga meninggal akibat disambar petir.
"Tidak ditemukan kekerasan dalam tubuh korban, dan menurut dokter dugaan sementara korban meninggal akibat disambar petir. Karena ciri-cirinya sama dengan kasus meninggalnya warga di Sungai Padang akibat disambar petir," jelas Tobing.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil pemeriksaan pula diketahui korban sudah meninggal dunia diatas 24 jam. Diperkirakan korban tewas tidak lama setelah sampai di puncak Gunung Tajam.
"Korban pergi hari Minggu siang, kabarnya korban pergi bersama temannya yang bernama Yadi alias Repe'. Namun apakah benar korban pergi berdua, hal itu belum dapat kita pastikan, karena Yadi alias Repe belum kita mintai keterangan," tandas Tobing.
Di lain pihak, Murnilawati, ibun korban yang nyaris jatuh pingsan di ruang mayat RSUD saat mengetahui anaknya meninggal dunia, dalam tangisnya membenarkan korban pergi meninggalkan rumah pada Minggu pagi (15/5) sekitar pukul 10.00 Wib.
"Dia (korban-red) pergi bersama Repe, katanya ingin mengantarkan Repe ke rumahnya dan sebelum pergi, korban sempat minta duit kepada abangnya," kata Murnilawati sambil menangis di pelukan abang korban.
Setelah anaknya pergi dari rumah, Murnilawati sempat menghubungi lewat telepon gengam sekitar pukul 16.00 Wib dan ingin bertanya dimana posisi korban saat itu.
"Tapi telepon dari saya tidak diangkat, tapi teleponnya aktif, namun pada saat malam, teleponnya sudah tidak aktif lagi," tandas Murnilawati. (did/day/1)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Rakyat Pos › Seorang Perawat DiJambret <b>di</b> jalan A <b>Yani</b>

Posted: 15 May 2011 11:55 AM PDT

Senin, 16 Mei 2011 01:55:06 WIB

Alami Kerugian Rp1,8 Juta

Pangkalpinang – Warga Pangkalpinang terutama wanita harus semakin
berhati-hati mengendarai motor di malam hari. Pasalnya, aksi penjambretan dengan modus memepet kendaraan roda dua kembali terjadi. Seperti yang dialami Risti Widiastuti (25) menjadi sasaran empuk jambret saat Jalan Ahmad Yani tepatnya depan Apotik Kimia farma Pangkalpinang, Jumat (13/5) lalu.
Informasi yang dihimpun Rakyat Pos, malam itu perawat (korban-red) yang tinggal di Jalan Depati Hamzah hendak pulang ke rumah dengan menggunakan motor seorang diri. Apesnya, saat melewati Apotik Kimia Farma tiba tiba muncul sebuah motor yang dikendarainya memepet dari arah kiri.
Belum hilang rasa kaget akibat motornya yang dipepet dua lelaki tidak dikenal, tiba tiba korban terperangah manakala salah satu pelaku yang dibonceng mengambil dompet warna hitam yang ia letakan dalam keranjang motor.
Menyadari adanya jambret, korban hanya bisa berteriak meminta tolong.Namun, karena jalanan sepi, dan cepatnya pelaku beraksi, korban hanya bisa terperangah saat melihat kendaraan pelaku hilang dari pandangan matanya malam itu.
Atas kejadian itulah, akhirnya korban melapor ke SPK Polres Pangkalpinang. Dalam pelaporannya itu korban mengaku telah kehilangan 2 kartu ATM
Bank Muamalat Cabang Pangkalpinang atas namanya dan uang sebesar Rp1,6 Juta dan kunci rumahnya.
"Akibat kejadian itu, saya mengalami kerugian sebesar Rp1,8 Juta," katanya.
Sementara itu Kabag Ops Polres, Kompol Mito, Sik, membenarkan, adanya laporan itu, dimana hingga saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku.
Mito juga meminta pada masyarakat agar waspada dengan tidak memberikan niat dan kesempatan pelaku untuk melakukan tindak kriminal dengan tidak menggunakan perhiasan yang berlebih-lebihan dan meletakkan barang berharga di keranjang sepeda motor.(das/7)

Tags: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads