Jumaat, 17 Jun 2011

01 di parit yani - Google Blog Search

01 di parit yani - Google Blog Search


Dianggap Teroris dan Orang Gila | Rakyat Pos

Posted: 17 Jun 2011 10:24 AM PDT

kaki (2)
  • Kisah Pemuda Kendari Bersepeda ke Belitung
  • Ke Babel Terinspirasi Laskar Pelangi

Terinspirasi buku dan film Laskar Pelangi, membuat pemuda bernama M Muchtar Aburaera alias Jal Link (28) warga Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara ini mempunyai ide gila untuk mengunjungi Pulau Belitung. Ia nekat mengayuh sepeda lebih dari dua bulan lamanya untuk sampai ke Belitung. Bahkan pengagum novel Andrea Hirata ini, rencananya akan melanjutkan perjalanan ke titik nol yang ada di Kota Serambi Mekah. Lalu bagaimana perjuangan, suka duka dan tekad pria yang pernah mengenyam di Institute Seni Indonesi (ISI) Jogjakarta itu?

(Laporan Revi Setiawan)

Bersepeda dengan modal dan semangat untuk menuju Pulau Belitung hingga titik nol Indonesia yakni Aceh, telah dimulai sejak 12 April 2011 lalu dari Jogjakarta. Tanpa memperlihatkan rasa lelah, seorang pemuda yang tinggal di BTN Kendari Permai Sulawesi Tenggara ini mencoba mewujudkan impiannya untuk menuju Negeri Laskar Pelangi yang tinggal didepan mata. Bermodalkan uang Rp1 juta, dirinya membeli sebuah sepeda butut di tukang loak dengan harga Rp100 ribu, dan setelah didandani sepeda tersebut ia beri nama Black Stone.
Ya, berkoaskan warna merah dengan sepeda bututnya itu, Jal Link baru saja tiba di sebuah warnet bernama T Net Jalan A Yani Pangkalpinang sekitar pukul 21.45 WIB Kamis (16/8), setelah menempuh perjalanan dua hari dua malam dari Mentok.
Meski sedikit ragu, dan malu-malu Jal Link pun coba memperkenalkan diri sekedar minta izin untuk beristirahat. Beberapa pemuda yang ngumpul di depan T-Net, sempat terheran heran dengan kedatangan Jal Link yang nampak lusuh usai melakukan perjalanan jauh. Keakraban pun terjalin, ketika beberapa pemuda yang disambanginya tertegun mendengar kisah singkat tujuan kedatangannya ke Bangka Belitung dengan bersepeda.
"Sudah dua bulan saya menempuh perjalanan Mas. Tujuan saya datang kemari ingin melihat Negeri Laskar Pelangi," kata Jal Link sambil ngobrol dengan Rakyat Pos.
Kemudian Jal Link pun berbagi cerita perihal perjalanannya yang sudah ditempuh dua bulan lebih dengan bersepeda. Baginya tak ada tujuan lain, selain ingin mencari kepuasan pribadi dengan cara bersepeda tujuan Pulau Belitung. Suka duka pun sempat dialami pemuda yang pernah jadi relawan di Pariaman dan Padang saat gempat terjadi.
Bahkan, dirinya pernah masuk bandar (parit-red) ketika melakukan simulasi perjalanan di daerah Nganjuk, guna menghindari kendaraan besar yang berkecepatan tinggi. Malah katanya, ia sempat dituding teroris saat melintasi perbatasan Pos Pemantau Bukit Kemuning Lampung. Tak sedikit pula, selama perjalanan orang yang beranggapan kalau dirinya dianggap tidak waras alias gila.
"Waktu di Pos Pemantauan saya sempat dipanggil dan diperiksa petugas. Setelah diinterogasi dan diperiksa barang bawaan, saya pun diizinkan untuk melanjutkan perjalanan. Dan ternyata ending dari bertemu petugas itu, menganggap waktu saya dituduh teroris hanya sebatas candaan saja," terangnya.
Ia mengisahkan, untuk memenuhi kebutuhan selama dalam perjalanan, banyak orang yang bersimpati pada Jal Link. Mulai dari memberikan tempat singgah, makan, hingga diberi bekal seadanya tanpa ada keinginan untuk mengemis. Ia pun pernah ketika diperjalanan kehabisan bekal. Dan karena tidak mau dianggap pengemis dirinya rela melakukan pekerjaan apa saja yang ia tawarkan demi sesuap nasi.
Disinggung perihal tujuan yang menginspirasinya datang ke Negeri Laskar Pelangi, kembali Jal Link menuturkan kekagumannya pada penulis novel Laskar Pelangi Andre Hirata. Baginya, ketika Andre mempunyai mimpi untuk pergi ke Paris, ia pun mempunyai cita cita untuk berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi.
Dijelaskan Jal Link, setibanya di Pulau Belitung, pertama kali yang ingin dikunjunginya ialah replika SD Muhammadiyah di Desa Gantong Kecamatan Manggar yang menjadi lokasi shooting film Laskar Pelangi. Kemudian keinginannya itu akan dilanjutkan dengan mengunjungi Pantai Tanjung Tinggi yang juga merupakan tempat pembuatan video klip Laskar Pelangi.
"Kalaupun saya diberi kesempatan, ingin rasanya saya berjabat tangan dengan Bu Muslimah yang jadi inspirasi penulis. Bahkan saya pun ingin mengetahui rumah Mahar, yang menjadi pemeran dalam film Laskar Pelangi. Mudah mudahan kesempatan itu bisa dicapai," tandasnya dengan penuh harapan.
Hari ini, Sabtu (18/6) kemungkinan Jal Link telah berada di Belitung guna mencapai mimpinya. Keinginan untuk berkunjung ke Laskar Pelangi, merupakan satu dari dua mimpinya sebelum melanjutkan perjalanan ke titik nol pulau W Provinsi Aceh.
Diakhir cerita, Jal Lin bertutur bila semua tercapai sesuai rencana, dirinya akan beristirahat lama di Kota Serambi Mekah dengan berjualan es kelapa. Setelahnya barulah ia akan kembali ke Jogjakarta, dengan menggunakan sepeda lagi. (**)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

BENTENG PENDEM CILACAP (Kusbatterij Op De lantong Te Tjilatjap <b>...</b>

Posted: 17 Jun 2011 06:52 AM PDT

PENDAHULUAN

            Buku ini kami susun dari kumpulan data dan informasi yang kami peroleh dari berbagai pihak, dengan harapan untuk dapat memberikan sekelumit gambaran umum tentang keberadaan Benteng Pendem Cilacap.

            Dengan kerendahan hati kami sampaikan bahwa data yang tersaji ini baru merupakan awal dalam rangka memperkenalkan Benteng Pendem Cilacap yang belum dapat memenuhi harapan para pembaca, karena secara ilmiah kebenaran dan kenyataan serta sejarahnya masih perlu di tindak lanjuti dengan penelitian ilmiah, dalam penyajian ini kami masih mengharapkan dukungan dari semua pihak yang lebih mengetahui bidang studi arsitektur maupun sejarah kepurbakalaan untuk dapat kami tambahkan sebagai referensi pada cetakan yang akan datang.

            Keberadaan Benteng Pendem sekarang merupakan aset wisata yang bisa di manfaatkan sebagai salah satu tujuan wisata di Cilacap, disamping itu juga dapat digunakan sebagai obyek penelitian. Untuk hal tersebut perlu kiranya keberadaan Benteng Pendem yang sudah termakan usia disamping kita manfaatkan, juga kita pelihara untuk kelestariannya.

LOKASI DAN LINGKUNGAN

            Benteng Pendem terletak di bagian tenggara kota Cilacap, ujung Timur Pantai Teluk Penyu di wilayah Kelurahan Cilacap. Di sekitar Benteng Pendem bagian Selatan adalah Samudra Indonesia, Selatan Selat Nusakambangan ( pintu masuknya  kapal ke / dari Pelabuhan Alam Tanjung Intan ), sebalah Barat Kantor Pertamina Area 70, sebelah Utara tangki – tangki penampungan bahan minyak mentah Pertamina UP IV Cilacap yang berada di Area 70.

            Untuk manuju ke Benteng Pendem dapat ditempuh dengan menggunakan berbagai jenis kendaraan. Dari terminal Bus dan Angkutan Kota ± 5 km, 2 km dari pusat Pemerintahan Kabupaten Cilacap dan 1 km dari Obyek Wisata THR Teluk Penyu.

            Kurang lebih 500 m dari Benteng Pendem adalah lingkungan masyarakat yang sebagaian besar mata pencahariannya adalah Nelayan baik yang menggunakan alat tradisional maupun yang menggunakan alat yang Modern.

UKURAN

            Berdasarkan dokumen Peta yang ada dari Negeri Belanda pada tahun 1988 secara keseluruhan luas area Benteng Pendem ± 10,5 ha , dipergunkan untuk pembangunan tangki Pertamina seluas 4 ha. Saat ini kawasan Benteng Pendem tinggal 6,5 ha.

            Keberadaan Benteng Pendem baru 60 % dari keseluruhan data yang ada, 40 % lainnya masih menjadi misteri dan tertimbun pasir.

           

            Bangunan Benteng yang ada dan telah ditemukan :

  1. Barak 14 kamar, yang di bangun pada tahun 1877, panjang 103 m, yang terdiri dari 14  kamar masing –masing kamar dengan ukuran 9,04 x 5,02 m, bentuk bangunan sama.
  2. Ruang Kesehatan / klinik yang dibangun pada tahun 1879 yang terdiri dari 2 ruangan dengan ukuran 8,74 x 3,75 m dan 5,24 x 3,77 m.
  3. Benteng Pertahanan jarak dekat ada 4 benteng yang terletak di 4 lokasi, 2 benteng berada dibagian Barat dan 2 benteng di bagian Timur jumlah keseluruhan panjangnya 329,92 m, terdapat 112 ruang – ruang tembak, 49 ruang perlindungan dan tempat penyimpanan senjata / musiu.
  4. Terowongan sepanjang 113,94 m lebar 3,10 m tinggi antara 2,45 – 4,88 m yang dibangun pada tahun 1868, didalam terowongan terdapat Ruang Perwira ukuran 20 x 8 m, ruang pengintai dengan bentuk setengah lingkaran ukuran 4,5 x 4,5 m tinggi 2,45 m.
  5. Ruang Amunisi / mesiu terdapat 2 lokasi yang terpisah masing – masing lokasi terdapat 3 ruangan berukuran 2,30 x 2,55 m tinggi 2,45 m.
  6. Ruang Penjara yang dibangun pada tahun 1861 sebanyak 3 bangunan yang terpisah masing – masing bangun penjara terdapat 3 ruangan berukuran 4,05 x 3,45 m tinggi 2,25 m, tebal tembok bagian depan setebal 2,50 m dan dua buah jendela ukuran 1 x 1 m.
  7. Ruang Senjata ada 3 ruangan berukuran 2,54 x 2,45 m, didalam ruang tengah bagian atas terdapat lubang yang digunakan untuk mengirim Amunisasi keatas ukuran 1 x 1 m.
  8. Ruang Akomodasi, panjang 25,45 m tinggi 5,10 m, di dalam ruang akomodasi terdapat 6 ruangan berukuran 2,54 x 2,45 m tinggi 2,45 m.
  9. Ruang Dapur, panjang 12,30 m tinggi 5,10 m terdapat 3 ruangan ukuran 2,54 x 2,45 m tinggi 2,45 m.
  10. Landasan Meriam, ada11 landasan dengan ukuran diameter 6,10 m, berada diatas bangunan Benteng, 6 landasan berada disebelah Timur dan 5 landasan berada disebelah Selatan.
  11. Benteng Pendem sebanarnya dikelilingi oleh parit, namun pada saat ini baru tergali sepanjang 518,75 m, lebar 10 m dibagian Barat, 20 m di bagian Timur.
  12. Bangunan / Benteng yang belum tergali diperkirakan 3 Benteng Jepang, 12 terowongan kecil dan sebagian parit.

            Dari beberapa bangunan  tersebut diatas sebagian bangunan nampak beberapa tulisan angka yang terdapat pada bangunan / benteng yang diperkirakan tahun pembuatan bangunan.                           

Angka – angka dimaksud antara lain :

1.      1861 terdapat di Ruang Penjara.

2.      1868 terdapat di Pintu Terowongan bagian Selatan.

3.      1869 terdapat di Ruang Akomodasi.

4.      1873 terdapat di Ruang Pengintai pada terowongan.

5.      1877 terdapat di Barak 14

6.      1879 terdapat di Ruang Kesehatan / Klinik.


ARSITEKTUR

            Bangunan Benteng Pendem merupakan bangunan kuno pada masa kolonial Belanda, hal ini terlihat pada dokumen Peta Bangunan Benteng terdapat tulisan yang berbunyi KUSBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP yang di bangun pada tahun 1861 – 1879 dengan menggunakan bahan baku yang dominan memakai Bata Merah tak nampak konstruksi beton bertulang. Pada setiap ruangan dan pintu berbentuk lengkung serta tidak banyak variasi. Di atas bangunan sebagian besar di timbun tanah dan di tumbuhi tanaman perdu hingga secara utuh tidak nampak bangunan Benteng Pertahanan di ujung Pantai Cilacap bila dilihat dari Kejauhan.

LATAR BELAKANG SEJARAH BENTENG PENDEM CILACAP

            Benteng Pendem yang sebutan aslinya dari Negeri Belanda adalah USBATTERIJ OP DE LANTONG TE TJILATJAP yang artinya tempat pertahanan pantai diatas tanah menjorok ke laut menyerupai bentuk lidah. Di bangun oleh Tentara Kerajaan Belanda dari tahun 1861 – 1879, digunakan sebagai markas tentara Belanda untuk pertahanan Pantai Selatan Pulau Jawa di bagian Selatan, karena Cilacap di pandang sangat strategis untuk pendaratan dan pantainya terlindung oleh Pulau Nusakambangan hingga tahun 1942, pada saat masuknya tentara Dai Nippon (Jepang ) ke Indonesia Benteng Pendem dijadikan markas tentara Jepang. Namun pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang kalah perang dengan pihak sekutu, Benteng Pendem Cilacap kembali ke tangan tentara Hindia Belanda ( KNIL ) sampai dengan tahun 1950.

Selama 2 tahun sampai dengan tahun 1952 Benteng dalam keadaan kosong / tidak ada yang menguasai / menempati, baru pada tahun 1952 akhir sampai dengan 1965 di jadikan markas Tentara Nasional Indonesia antara lain Pasukan Banteng Loreng. Dalam perjalanan sejarah,  Benteng Pendem sempat di manfaatkan untuk markas latihan lintas hutan, gunung, rawa dan laut oleh Pasukan RPKAD sekarang KOPASSUS yang membangun Tugu Monumen Peluru 2 buah sebagai pintu utama masuk kedalam Komplek Benteng Pendem pada saat itu.

Mulai tahun 1965 – 1986 lokasi Benteng termakan waktu bergelut dengan cuaca serta musim tak terusik, sampai Pemerintah melaksanakan Pembangunan Dermaga kapal, kantor dan tangki minyak untuk Pertamina dengan sebutan Area 70 memanfaatkan sebagian areal Benteng Pendem seluas 4 ha.

            Tepatnya pada tanggal 26 November 1986 seorang warga Cilacap bernama ADI WARDOYO memberanikan diri untuk menggali dan menata lingkungan Benteng. Sejak tanggal 28 April 1987 resmi dapat dikunjungi dan terbuka untuk umum hingga saat ini.

PENJELASAN BEBERAPA BANGUNAN YANG TERDAPAT DI BENTENG PENDEM

Dari beberapa bangunan yang ada didalam lokasi Benteng Pendem berfungsi:

1.   PARIT

      Benteng Pendem pada zaman dulu di tepinya terdapat parit yang  melingkari Benteng, namun pada saat sekarang baru tergali sepanjang 500 m. Parit ini digunakan untuk pembuangan air dari dalam terowongan dan sebagai penghambat lanjunya musuh ke dalam Beteng Pendem.

2.   BARAK

Barak 14 dibangun pada tahun 1877 yang terdiri dari 14 kamar, digunakan untuk tempat istirahat / tempat tidur.

3.   KLINIK ( Tempat Kesehatan )

Ruang kesehatan di bangun pada tahun 1879 merupakan bangunan terakhir diantara bangunan yang ada, yang digunakan sebagai tempat pengobatan apabila ada tentara yang sakit.

4.   BENTENG PERTAHANAN

      Ada 2 macam Benteng Pertahanan yang berada di Benteng Pendem. Benteng Pertahanan yang dilengkapi dengan atap atau disebut Pertahanan sempurna dan Benteng Pertahanan dada / terbuka yang dibagian bawahnya dilengkapi rongga setengah lingkaran untuk tempat mesiu yang digunakan sebagai tempat penembakan jarak pendek.

5.  MONUMEN PELURU

     Monumen 2 Peluru dibuat oleh Tentara Republik Indonesia ( RPKAAD ) pada waktu menggunakan lokasi Benteng Pendem sebagai tempat latihan dan pendaratan laut.

6.  TEROWONGAN

     Sebuah terowongan yang panjangnya 100 m terdapat 4 pintu masuk yang dilengkapi dengan instalasi. Di dalamnya juga terdapat ruang Perwira dan ruang rapat.

Terowongan ini digunakan sebagai tempat pengaturan strategi penyerangan dan sebagai tempat perlindungan yang terakhir, dimana di dalam terowongan dilindungi 6 ruangan meriam dan 6 pucuk meriam yang mengarah : 2 pucuk meriam mengarah ke parit sebelah Utara, 1 buah mengarah ke arah Barat, 1 buah mengarah kearah jalan menuju Gudang senjata dan 2 buah dibagian ujung Selatan mengarah ke Timur (parit).

7.      GUDANG AMUNISI / SENJATA

     Amunisi pada jaman dulu masih berupa serbuk – serbuk yang mudah sekali meledak, maka didalam ruangan gudang senjata ada ruangan dibawah berisi air yang digunakan sebagai pendingin.

8.   TEMPAT PENEMBAKAN JARAK JAUH

      Pada bagian atas Benteng terdapat 13 tempat penembakan jarak jauh :

      6 pucuk meriam mengarah ke Samudra Indonesia ( Timur ) dan

      5 pucuk meriam mengarah ke Selat Nusakambangan

PENUTUP

            Demikian sekilas cerita singkat Obyek Wisata Benteng Pendem Cilacap semoga dapat sebagai bahan tambahan ilmu pengetahuan bagi si pembacanya, untuk dapat lebih mengetahui akan arti dan fungsi dari pada peninggalan sejarah dan kepurbakalaan serta dapat memupuk rasa kebanggaan Nasional dan kesadaran Jati diri Bangsa.

Akhirnya dengan cerita singkat ini diharapkan pula dapat membantu dalam memberikan informasi dan motifasi kepada Masyarakat umum tentang arti dan fungsi peninggalan sejarah dan purbakala dan semoga dapat bermanfaat dalam mewujudkan identitas Jati diri Jawa Tengah.

(Sumber :
Bidang Obyek dan Daya Tarik Wisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. CIlacap
Tahun 2009)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads