Isnin, 4 Julai 2011

01 di parit yani - Google Blog Search

01 di parit yani - Google Blog Search


Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

BLOG JOHOR: 01 <b>di parit yani</b> - Google Blog Search

Posted: 03 Jul 2011 07:04 PM PDT

Indahnya Malam Pertama

'; div.innerHTML = summary; } //]]>

Boleh dikata, inilah tulisan fenomenal yang pernah aku catatkan. Ketika aku posting di facebook, ada 300 teman yang suka dan 200-an komentar, bahkan lebih. Fantastis. Untuk ukuran akun Facebook, bukan group apalagi page, tentu sangat menakjubkan. Aku bahkan tidak pernah membayangkan catatan itu akan direspon sedemikian rupa. Selalunya pembaca berlinang airmata. Ia menjadi kaya makna dengan komentar para pembaca. Aku pernah dikirimi pesan yang membuat bulu roma-ku merinding. Berdesir. Berikut isi pesannya,

"Assalamu'alaikum…Subhanalloh…,
Puji syukur kehadirat ALLAH Yang Maha Besar lagi Maha Bijaksana.

Terima kasih pak ustadz, telah menandai catatan di fb yang bertuliskan nama saya…,

Malam ini sedang mati lampu…, saya terbangun…lalu saya menyalakan hp untuk mencari sedikit cahaya…, lalu saya ingin sekali membuka fb…

Ketika saya buka….ada catatan dari fb bernama ibnu…,timbul kesombongan dari saya. Afwan bapak, saya berkata dengan kesombongan tingkat tinggi (karena merasa sudah cukup ilmu islam) aghhhh…judulnya begini, dah bisa kutebak….awalnya saya enggan untuk membacanya…tetapi saya berpikir; saya harus mendapatkan Ridho-Nya bila 'main' fb, maka saya membaca note dari bapak….,

Dalam suasana gelap…., saya baca…., baca,…baca….dan baca….., sampai akhirnya..kesombongan ini luruh..mata inipun tak bisa menahan tangis…malu pada amal-amal yang telah sia-sia diperbuat…, waktu tak bisa berjalan mundur…bagaimana kalau esok adalah giliran saya….ya Allah, ampuni hamba…., (Terima kasih pak ustadz, saya mohon, pak ustadz selalu kirimi saya note….mohon ya pak).

Semoga Allah mengampuni dosa-dosa bapak, memasukkan bapak ke dalam golongan-golongan orang beriman, semoga bapak melewati yaumul hisab dengan selamat…semoga bapak masuk ke dalam jannah-Nya..amin ya Allah (Jujur, terharu saya membaca untaian bait doanya….., Amin amin amin ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami).

Afwan ya pak…komentnya panjang….(setelah selesai membaca note dari bapak..listrik langsung menyala lagi, mungkin inilah cara Allah menegur kesombongan saya) saya jadi tidak berdaya…., Wassalamu'alaikum.

Berikut catatan yang membuatnya berkomentar seperti di atas :

Acara ini terinspirasi setelah mengikuti acara, "Life Management Training" bersama pak Kiseno, yang sedikit banyak merubah kehidupanku; Bagaimana aku harus menjalani hidup ini dengan baik dan bagaimana pula seharusnya aku bermuamalah; menjalin hubungan baik dengan Allah dan manusia. Ada energi spiritual yang menggugah diri ini; sehingga terdetik dalam benak untuk mengadakan acara serupa kepada anak-anak didikku. Menularkan ilmu yang didapat agar lebih bermanfaat.

Acara itu terjadi pada malam jum'at, tepatnya pada 12 Juni 2009 kemarin. Acara itu bertajuk "Malam Pertama." Acara yang sangat special karena aku menyiapkan mental dan ruhiyah selama sebulan lamanya, dengan satu asa; semoga acara berlangsung sempurna dan berkesan bagi mereka. Dan tepat pada pukul 03.00, aku membangunkan anak-anak untuk bangun dari tidurnya. Ada perasaan tersendiri ketika itu, semua anak-anak sangat antusias menyambutnya, tidak seperti biasanya. Semangat mengikuti acara yang membuat mereka penasaran, karena memang aku tidak memberitahukan detailnya acara kepada mereka sebelumnya.

Setelah berwudhu, kami shalat malam bersama beberapa raka'at di lantai bawah masjid. Selesai shalat, aku mengintruksikan mereka untuk menutup mata dan meminta dengan sangat agar tidak ada yang berbicara, walaupun sepatah kata. Mereka berbaris memanjang, dengan formasi anak yang di belakang memegang pundak teman di depannya. Saat itulah, acara dimulai. Aku pun tak lupa mengajak mereka untuk banyak beristighfar kepada Allah Ta'ala. Astaghfirullahal 'Azhim….astaghfirullahal 'Azhiim….

Karena mata mereka tertutup, aku memandu mereka dengan berjalan tertatih-tatih dan derapan kaki yang berat dengan hentakan yang keras seolah-olah seorang pesakitan yang akan menghadapi siksaan. Hati mereka tidak karuan mendengarkan suara derapan kakiku yang terdengar keras dan menyeramkan, apalagi mereka tidak tahu apa yang akan mereka alami. Ketakutan yang melanda mereka semakin terasa karena didukung dengan dinginnya kota soreang pada malam itu, dingin menusuk tulang. Kata mereka, acara malam itu terasa sangat menegangangkan, menakutkan, mengharukan sekaligus menyedihkan…, karena itulah acara pertama mereka yang bertajuk malam pertama.

Setelah tiba di lokasi yang dimaksud, aku memandu mereka satu per satu untuk menempati tempat duduk yang tersedia; persis di depan kertas Hvs dan lilin yang sudah disiapkan panitia untuk masing-masing anak dengan keadaan mata mereka masih tertutup. Setelah duduk dengan tenang, aku masih mengingatkan mereka banyak beristighfar. Aku pun memulai berorasi,

"Wahai saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai…. Suatu ketika, Yani diajak oleh ayahnya untuk mengunjungi wilayah pemakaman umum kaum muslimin di kota metropolitan, Jakarta. Mereka berputar sejenak dan kemudian mendapatkan makam yang dicari. Mereka duduk di depan seonggok nisan, "Hj. Muthia binti Muhammad, Lahir : 19 Januari 1915, Meninggal : 20 Januari 1965."

Ayah Yani berkata, "Nak, ini adalah kuburan nenekmu, mari kita berdoa untuk kebaikan nenekmu." Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya menengadah ke atas dan memejamkan matanya seperti halnya ayahnya. Ia mendengarkan doa ayahnya untuk neneknya.

Selesai berdoa, Yani bertanya, "Yah, nenek waktu meninggal berumur 50 tahun ya Yah ?" Ayahnya mengangguk sambil tersenyum sembari memandang pusara ibunya, Hj. Muthia.

"Hm, berarti nenek sudah meninggal 44 tahun yang lalu ya, Yah ?" kata Yani berlagak dengan menghitung dengan jarinya, "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur selama 44 tahun…"jawab ayahnya

Yani memutar otaknya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana, di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut, "Muhammad Zaini, Lahir : 19 Februari 1804, Meninggal : 30 Januari 1910."

"Hmm, kalau begitu, yang itu sudah meninggal 109 tahun yang lalu ya Yah ?" jarinya menunjuk nisan di di samping kuburan neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk, tangannya terangkat mengelus kepala anaknya satu-satunya sembari menatap teduh mata anaknya dan berkata, "Memangnya kenapa nak ?"

"Hmm, ayah semalam bilang bahwa kalau kita mati, lalu dikubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa. Dan ditempatkan pada parit dari parit-parit neraka. Begitu sebaliknya, kalau amal shalih kita banyak, kita akan mendapatkan kenikmatan dan tinggal di sebuah taman dari taman-taman jannah.  Iya kan Yah ?" Yani meminta persetujuan ayahnya.

Ayahnya tersenyum dan bertanya, "Lalu ?" "Ya…kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa selama 44 tahun dong yah di kubur ? tetapi kalo nenek banyak amal shalihnya berarti sudah 44 tahun pula berada di taman dari taman-taman jannah….ya nggak Yah ?" mata Yani berbinar karena bisa mengemukakan pendapatnya kepada ayahnya.

Ayahnya tersenyum, namun sekilas keningnya Nampak berkerut, tampaknya cemas, "Iya nak, kamu memang pintar." Kata ayahnya pendek.

Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah. Setelah pulang, di atas sajadahnya, ayahnya merenungi perkataan anaknya. Lalu ia menunduk dan meneteskan air mata, kalau ia yang meninggal, lalu banyak dosanya, lalu kiamat masih 100 tahun lagi, masih 200 tahun lagi atau mungkin masih 300 tahun lagi ? sanggupkah ia selama itu menanggung derita di dalam kubur. Bukankah setelah bangkit dari kubur, siksa yang lebih dahsyat sudah menanti. Ayah yani tertunduk dan berdoa berulang-ulang, "Allahumma inni as'alukal 'Afiyah fid dunya wal akhiroh." Ya Allah, aku memohon kepada-Mu  keselamatan dan kebaikan, di dunia dan akherat.

Setelah membacakan kisah tersebut, aku memerintahkan mentor untuk menyalakan lilin dan memerintahkan anak-anak membuka mata. Mereka kaget dan terperanjat ketika melihat lembaran putih yang bergambar nisan lengkap dengan nama mereka, nama ayah mereka dan tempat tanggal lahir mereka. Di tengah kekagetan mereka itulah, aku melanjutkan,

"Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai….sekarang bayangkanlah kalau seandainya pada malam hari ini kita lah yang meningal dunia. Menjadi mayit. Berada di alam kubur yang demikian pekat, gelap dan mengerikan. Tidak ada yang berani menemani kita, walau ia adalah orang yang terdekat sekalipun. Sendiri dan sepi.

Saudara-saudaraku yang aku sayangi…apakah kita lupa atau pura-pura lupa dengan kenyataan yang akan kita temui nanti, yaitu kematian. Siapakah yang bisa memastikan bahwa kita akan hidup berumur panjang. Padahal bisa jadi setelah malam ini, kita tidak bertemu dengan waktu pagi, tidak bertemu dengan ibu kita, tidak bertemu dengan ayah kita, tidak bertemu dengan kerabat-kerabat kita dan tidak bertemu dengan teman-teman dan orang-orang yang kita cinta.

Ikhwani fillah….suatu ketika khalifah Harun Ar-Rasyid pergi berburu. Kemudian beliau bertemu dengan buhlul. Khalifah berkata, "Wahai Buhlul, berilah aku nasehat."

Buhlul bertanya"Wahai Harun, di manakah kubur ayah, kakek dan nenek moyangmu ?."

"Di sana." Jawab Harun singkat.

Buhlul bertanya "Lantas, di manakah istanamu ?"

"Di sana." Jawab Harun.

Buhlul berkata, "Wahai Harun, engkau mengatakan kuburan ayah, kakek dan nenek moyangmu berada di sana sedang istanamu berada di sana. Tidakkah anda tahu, anda akan meninggalkan istana itu dan berpindah menuju kubur yang gelap gulita dan sendirian tanpa anak, istri dan harta yang selama ini kamu kumpulkan ? kamu akan berpindah dari istanamu yang menjulang tinggi nan megah menuju kuburan yang sempit."

Kemudian Harun menangis dan menderita sakit. Hingga ketika sudah merasa ajalnya dekat, Harun mengumpulkan anak, istri dan para pengawal serta tentara istana sembari berkata, "Wahai Dzat yang tidak akan kehilangan kekuasaannya, kasihilah orang yang akan kehilangan kekuasaannya ini." Lalu Harun meninggal dunia.

Ikhwani fillah…apakah kita mengira bahwa umur kita masih panjang dan menyangsikan datangnya malaikat maut yang siap menjemput kita. Tamu yang datang tanpa diundang. Bila waktunya tiba, ia akan melaksanakan titah Tuhannya, Allah Ta'ala tanpa memajukan dan tanpa memundurkan barang satu detikpun.

Maka, bayangkanlah seolah-olah kita sedang berada di kuburan dan merenungi nasib apa yang akan antum dapatkan di sana. Berada di salah satu taman dari taman-taman surga atau parit dari parit-parit neraka.

Setelah waktu merenung usai, aku memerintahkan mereka untuk membalik lembar nisan yang berisi pertanyaan-pertanyaan muhasabah. Dan memerintahkan mereka mengisinya. Di sela-sela mereka mengerjakan, aku mengingatkan mereka sesuai dengan urutan pertanyaan tersebut.

Pertanyaan pertama, "Amal apa yang sudah antum lakukan ?"

Aku melanjutkan,

"Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai..…

Sekarang mari kita merenung, amalan apakah yang sudah kita persiapkan untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala ? sudahkah kita siap untuk menghadap-Nya. Mari kita juga merenung, amalan apakah yang sudah kita lakukan sesuai dengan keinginan dan perintah Allah dan Rosul-Nya ? apakah amal shalih kita sudah kita iringi dengan perasaan khauf ( rasa takut), raja' (rasa berharap) dan mahabbah (rasa cinta) ? adakah kita berani menjamin diri kita terlepas dari siksa Allah Ta'ala? Apakah kita sudah melupakan dosa-dosa kita. Dosa mata kita, dosa tangan kita, dosa kaki kita, dosa lisan kita, dan bahkan dosa hati kita ?

Tak terasa, ada beberapa ikhwah yang meneteskan air mata dan berusaha menyembunyikan sesenggukan isak tangisnya. Keheningan malam itu dipecahkan dengan suara isak tangis yang tertahan. Kita bisa memaklmi bila kita membaca jawaban mereka,

"Saya tidak tahu amal kebaikan apa yang telah saya lakukan. Yang jelas, begitu sedikit amal kebaikan yang aku lakukan sedang dosa saya sangat banyak."

"Selama ini mungkin amal yang saya lakukan sangat sedikit, bahkan tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dosa-dosa yang telah saya lakukan. Mungkin amal saya belum cukup untuk menebus semua dosa-dosa yang telah aku lakukan." Astaghfirullahal 'Azhim…..

Pertanyaan kedua, "Apa pesan antum kepada orang-orang yang antum cintai, ayah, ibu dan teman-teman antum ?"

Aku melanjutkan,

Ikhwani fillah….sekarang hadirkanlah bayangan orang-orang yang kita cintai, ibu dan ayah antum. Bayangkanlah wajah ibu dan ayah antum. Hadirkanlah kenangan-kenangan indah bersama mereka. Mari kita sejenak mengingat jasa-jasa mereka. Mengingat masa ketika kita masih dalam kandungan. Lupakah kita tentang berat tubuh kita yang dipikul oleh ibu kita ? selama kurang lebih Sembilan bulan 10 hari lamanya, ibu senantiasa membawa kita kemanapun beliau pergi. Dan Allah menyebut kesusahan yang dialami ibu kita saat mengandung dengan bahasa wahnan 'ala wahnin, kesusahahan di atas kesusahan, kesulitan di atas kesulitan, kepayahan di atas kepayahan, yang bertambah-tambah. Memang demikian adanya. Ingatkah kita ketika di malam hari kita menangis, lalu ibu kita terbangun untuk menenangkan dan menidurkan kita lagi setelah selesai menunaikan hajat kita. Ingatkah kita ketika kita makan dan disuapi oleh ibu kita. Ketika kita mandi dan kita meraung-raung karena tidak ingin mandi.  Ingatkah juga ketika ibu kita mengajari kita, "A…Ba…Ta…Tsa…" dengan kesabaran yang sangat tinggi. Ingatkah kita bahwa tatkala kita sedang sakit,  ibu lah orang yang paling gundah dan gelisah.

Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai….

Sekarang, bayangkanlah wajah ayah kita. Tidakkah kita memahami bahwa hitamnya warna kulitnya dan berkeriputnya wajahnya adalah karena pengorbanannya yang tidak kenal lelah dalam mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari dan menyekolahkan kita. Itu semua dilakukan demi kita, anaknya. Orang tua kita ingin agar kita lebih pintar, lebih tiggi jenjang sekolahnya, lebih arif, lebih bahagia, lebih banyak mendapatkan ilmu-ilmu agama dan lebih bijaksana dalam memecahkan problem kehidupan yang akan kita dapatkan dan lebih bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Itulah ayah kita. Ia curahkan semua pengorbanannya kepada kita. Sekalipun sakit, ia tetap bekerja dan tidak memperdulikan rasa sakitnya asal kita mendapatkan kecukupan hidup. Semuanya demi kita ya ikhwati…,

Dan bayangkan juga teman-teman kita di mana mereka juga ikut andil dalam merubah pribadi kita menjadi pribadi yang indah. Teman-teman kita juga memiliki peran besar dalam melatih tanggungjawab, kebersamaan dan rasa persaudaraan. Adakah kita melupakannya ?

Tak terasa, ada yang tidak kuasa menahan tangis yang semenjak tadi ditahannya. Suasana semakin menampakkan keharuan. Malam yang tadi terasa hening menjadi bergemuruh dengan isak tangis anak-anak didikku. Keharuan yang juga membuat bulu kudukku merinding. Mengenangkan masa-masa kecil adalah pengalaman tak terlupakan. Betapa banyak jasa ayah-ibu dan teman-teman. Bernostalgia dengan orang yang paling kita cinta; ibu dan ayah akan memantik emosional kita sehingga seolah kita tersadarkan dan diingatkan oleh jasa-jasa mereka; di samping juga mengingatkan betapa seringnya kita melukai perasaan mereka padahal kita belum pernah membahagiakaannya. Kita bisa memahami gejolak emosi dan perasaan mereka dengan melihat jawaban-jawaban mereka;

"Ayah, maafkan atas apa yang telah aku lakukan pada ayah. Selama ini, aku sering sekali menyakitimu, aku sering membantah, aku sering marah-marah. Maafkan atas semua perbuatanku selama ini, maafkan aku ayah….., Aku juga minta maaf pada ibu jika aku tidak berterima kasih atas apa yang ibu berikan, maafkan aku ibu jika aku selalu menjadi beban bagimu…maafkan aku ibu….jika aku selalu menyakitimu…Teman-teman, maafkan aku karena aku sering menyakitimu. Mungkin aku ini orang yang tidak mau berterima kasih pada teman-teman. Maafkan aku…"

Jawaban serupa yang mereka tulis, "Ibu, engkau wanita mulia, ingin sekali anakmu ini memelukmu dan menciummu. Berjuanglah, doakanlah aku ibu agar aku menjadi anak yang sholeh-sholehah supaya kita bisa berkumpul kembali di akherat nanti. Semoga pengorbananmu dibalas oleh Allah dengan jannah dan dosa-dosamu diampuni. Terima kasih ibu….terima kasih atas semua pengorbananmu. Terima kasih ibu….,

Pertanyaan ketiga : Sudahkan kita membalas jasa kedua orang tua kita, minimal dengan banyak mendoaan mereka ?

Pertayaan keempat : Sudahkah kita banyak beristighfar kepada Allah atas dosa-dosa kita ?"

Pertanyaan kelima : Siapakah yang akan mendoakan kita ketika kita sudah meninggal dunia ?"

Aku melanjutkan,

Saudara-saudaraku yang aku sayangi…..

Kalau kita sudah mengenang kenangan-kenangan indah bersama ayah dan ibu kita dan pengorbanan mereka yang tidak kenal lelah. Mari kita merenung sejenak, sudahkah kita membalas jasa-jasa mereka, minimal adalah dengan banyak berdoa ?

Ikhwani fillah….Mari kita banyak melantunkan doa yang dituntunkan oleh Rosululloh untuk kedua orang tua kita, -dengan suara terbata-bata saya memandu mereka untuk berdoa;

رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا

"Duhai Allah, ya Allah, ya Tuhanku….ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mendidikku sewaktu aku kecil."

"Ya  Allah, ya Tuhanku….ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mendidikku sewaktu aku kecil."

Acara ini terpaksa berhenti sampai di sini lantaran waktu shalat shubuh sudah mendekati. Terasa spesial mengerjakan shalat shubuh setelah acara itu usai.

Ada tulisan indah dari salah seorang anak didikku yang menuliskan sebuah pesan dan kesan yang akan selalu ku kenang, "Sangat menjunjung tinggi rasa cinta kepada orang tua lebih terasa ikatan hati, saat engkau tunjukkan kepada kami sesuatu yang mungkin, sebelumnya kami belum pernah mendapatkannya."

Tahukah kita betapa mereka sangat terkesan dengan acara yang membuat mereka menitikkan air mata ini. Inilah sekelumit komentar yang saya dapatkan dari mereka,

Pesan :

Pesan untuk ustadz, ustadz jangan melupakan ana dan teman-teman. Coz, ustadz akan selalu terkenang dalam memori harian ana karena ustadz itu terlalu BAIK….BAIK…..banget. oh ya ustadz, doain ana ya kalau nanti ana sudah meninggal dunia. Supaya bisa masuk jannah. Dan ana akan mendoakan ustadz agar dosa-dosa ustadz diampuni bila nanti sudah meninggal dan masuk jannah. Supaya ustadz, ana, teman-teman atau mungkin anak dan cucu ustadz nanti berkumpul di jannah.

Aku sangat terharu setiap kali membaca kata demi kata dalam tulisan berisi doa di atas. Allah….Allah…..Amin ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami.

Kesan :

Acara kemarin seru banget. Selain seru, acaranya juga menegangkan, menakutkan dan menyedihkan. Dengan di adakannya acara kemarin, ana bisa menyadari kalau selama ini amal yang ana lakukan tidak ada apa-apanya, bahkan ana sendiri tidak tahu amal apa yang bisa ana banggakan, justru malah dosa dan maksiat yang sering ana lakukan. Mudah-mudahan setelah acara kemarin, ana bisa lebih berhati-hati dalam mengerjakan segala sesuatu.

Bagi ana, itu adalah suatu pengalaman yang menakjubkan sampai-sampai ana meneteskan air mata. Sekarang Insya' Allah ana mengerti bagaimana harus bersikap pada orang tua dan orang-orang yang pernah saya kenal. Karena saya sadar hidup tak kan selamanya saya jalani. TERIMA KASIH ustadz, mungkin bisa jadi tulisan ini, pertemuan ini, yang terakhir untuk ustadz dengan ana dan bisa jadi kita tak kan pernah bertemu lagi ! Good luck untuk ustadz….acaranya seru dan mengharukan.

Ada satu pelajaran penting yang saya dapatkan, bila sebuah pengalaman berkesan bagi kita maka ia juga akan berkesan bagi orang lain. Terus terang, jawaban saya sama dengan jawaban mereka tatkala mengikuti kegiatan serupa.

Bahkan, setelah acara itu, selalunya saya merasa malu. Malu dengan diri saya sendiri. Dan tatkala hati ini keras membantu, mengingat kenangan malam itu adalah salah satu cara memperbarui iman dan menghadirkan kembali semangat mengisi hidup dengan kebaikan dan ketaan.

اللهم لاتؤاخذني بما يقولون واجعلني خيرا مما يظنون

Akhi….ukhti…..

Selalunya kita mengidentikkan malam pertama sebagai malam kebahagiaan bersama suami atau istri tercinta. Memang begitulah kenyataannya. Namun kita juga harus jujur; jujur kepada Allah dan diri kita sendiri. Bagaimana reaksi kita bila ternyata malam itu berubah menjelma menjadi malam pertama di dalam liang kubur yang gelap, pekat, sempit dan menyeramkan. Sendirian. Tiada kawan, tiada teman.

Tempat yang membuat Rosululloh melinangkan air matanya tatkala melihat ada seseorang yang dikuburkan; dengan berpesan kepada umatnya tercinta, "Li mitsli hadza, falya'malil 'amilun….menghadapi hari seperti inilah, hendaknya seseorang beramal."

Tempat yang juga membuat Utsman bin Affan berhenti sejenak sembari membayangkan apa yang terjadi dalam kubur; antara nikmat dan siksa, hingga beliau menangis dan berkata, "Aku pernah mendengar Rosululloh saw bersabda, "Kubur adalah salah satu taman dari taman-taman jannah, atau parit dari parit-parit neraka."

Tempat yang juga membuat Harun Ar-Rasyid jatuh sakit hingga menyebabkan kematiannya. Dan tatkala ajalnya sudah hampir tiba, ia berkata, "Ya man la yazulu mulkuhu, irham man zala mulkuhu…Duhai dzat yang kekuasaannya tidak akan pernah hilang, kasihilah hamba yang akan kehilangan kekuasaanya."

Tempat yang juga dijadikan rehat oleh salah seorang salaf tatkala ia mendapati kekerasan hatinya. Ia menggali lubang di dalam rumahnya. Tatkala tengah malam tiba, ia bangun dan tidur di pekuburan buatannya sembari berkata kepada dirinya sendiri, "Wahai jiwa, apa yang engkau inginkan sekarang? Aku ingin kembali ke dunia. Aku ingin banyak beramal shaleh" ia pun bangkit dan tumbuh semangat imannya.

Begitulah generasi terbaik umat ini membangkitkan spirit imannya. Terkadang satu kuburan lebih dahsyat dan berkesan dalam jiwa dari ribuan materi pelajaran yang didapatkan. Adakah kita memungkiri kenyataan bahwa kita akan melewatinya ? tetangga, saudara, kerabat dan orang-orang yang kita cinta pergi satu per satu meninggalkan kita namun kita lupa atau pura-pura terhadap kenyataan yang pasti akan kita temui nanti.

Sudah siapkah kita kalau pada saat ini; pagi, siang atau malam ini kita melalui malam pertama di kubur kita ?? Allahumma inna nas'alukal 'afiyah, fid dunya wal akhirah….

Kegiatan ini diuji cobakan kepada anak-anak YUPPI, soreang pada 12 Juni 2009. Jumlah peserta sekitar 13 orang, dengan nama; akhi andi, akhi gilang, akhi iqbal, akhi hamzah, akhi gin-gin, dan lain-lain. Beribu terima kasih ku ucapkan kepada mereka. Aku merindukan kalian ya ikhwani…..,

Semoga bermanfaat,

Ibnu Abdul Bari el Afifi.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

YANG HARUS DIMILIKI OLEH PEMAIN SEPAK BOLA: Lansiran Google - BERSAMA

Posted: 03 Jul 2011 07:11 PM PDT

Berita44 hasil baru untuk BERSAMA
 
Rekam Video Mesum Bersama Pacar, Remaja Tangerang Dibekuk
Detikcom
SP ditangkap karena telah merekam dan menyebarkan video mesum dia bersama pacarnya berinisial TA (16). "Pelaku kita tangkap karena dengan sengaja merekam video mesum yang dilakukan pelaku dan pacarnya," terang Kapolres Kepulauan Seribu AKBP Hero ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
DJOKO PEKIK-NASIRUN MELUKIS BERSAMA ; Hidupkan Malioboro Bernuansa ...
Kedaulatan Rakyat
04/07/2011 08:07:57 PERUPA Djoko Pekik dan Nasirun bersama puluhan pelukis Yogya melukis bersama di trotoar Titik Nol kawasan Malioboro Yogya, Minggu (3/7) pagi. Kegiatan ini cukup mendapat menarik perhatian masyarakat. Terlebih, ketika Djoko Pekik dan ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
12 Jam Bersama Esia Music City
Galamedia
Mengulang sukses yang pernah dilaksanakan pada Oktober 2010 lalu, PT Bakrie Telecom kembali menggelar event Esia Music City keenam di depan Gedung Sate, Jln. Diponegoro Bandung, Sabtu (2/7). Esia Music City sendiri digelar selama 12 jam, dimulai pukul ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Setahun Bersama Sherina, Rizky Merasa Dewasa
Vivanews
Ia pun mengungkapkan kalau hubungan yang dijalaninya bersama Sherina membuatnya makin dewasa. "Satu tahun dengan Sherina membuat saya menjadi dewasa. Kalau sedang sibuk berdua, Sherina yang selalu membuat saya lebih tenang, dia sempatkan untuk ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Bersama Winfried Schaefer, Gajah Putih Siap Mengamuk
Goal.com Indonesia
Dalam acara yang sama, Schaefer mencanangkan alasan serta targetnya bersama tim Gajah Putih. "Ini pekerjaan penuh tantangan dan saya harus bekerja keras. Alasan utama saya memilih Thailand adalah karena saya dituntut sukses bersama timnas. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Restoran Solaria Sangat Mengecewakan!
KOMPAS.com
Pada hari Minggu tanggal 03 Juli 2011, saya beserta keluarga saya ke restoran Solaria di Supermall Karawaci untuk makan bersama keluarga. Ada 3 kekecewaan yang saya dan keluarga saya alami di Restoran Solaria ini. Kekecewaan saya yang pertama, ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Muqowam: Saya, Yani, dan Muchdi Antitesis dengan Suryadharma
Tempo Interaktif
TEMPO Interaktif, Jakarta - Kandidat ketua umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Akhmad Muqowam mengatakan, ia bersama Ahmad Yani dan Muchdi Purwopranjono mengaku tidak sreg dengan kepemimpinan Suryadharma Ali. "Tiga-tiganya menginginkan perubahan, ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Strauss-Kahn Tak Boleh Keluar AS
JPNN.com
Terdakwa kasus dugaan pemerkosaan tersebut menghabiskan waktu bersama istrinya Sabtu lalu (2/7) sehari setelah dibebaskan dari penjara Rikers Island, New York, AS. Pengadilan memutuskan membebaskan Strauss-Kahn pada Jumat lalu (1/7) waktu setempat atau ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Permintaan Suzuki di Kalsel Capai 75 Persen
Tribunnews
Hal itu, ujar General Manager PT Mitra Megah Profitamas, Rudy Halim di acara Family Day Bersama Pelanggan Setia Suzuki Mitra dan Mandiri Finance di diler Suzuki Jalan A Yani Km 2, Minggu (3/7), lebih disebabkan karena berkembangnya sektor perindustrian ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Pengurus IPK DS dilantik
Waspada Online (Blog)
LUBUK PAKAM - Ikatan Pemuda Karya (IPK) Kabupaten Deli Serdang siap mendukung dan mengawal digaris terdepan seluruh progam Pemkab Deli Serdang dibawah Kepemimpinan Bupati Amri Tambunan bersama Wakilnya Zainuddin Mars, serta siap membantu Kapolres dan ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Ilmu Hitam
UPEKS Online
Dia diculik saat sedang tidur bersama ibunya. Beberapa jam kemudian, MW ditemukan di kebun jagung milik warga dalam kondisi yang mengenaskan. Alat kelaminnya terluka parah. Kasus yang sama kembali terulang. Modusnya hampir sama. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Chávez yang Sakit Terlihat Berjalan-jalan
Gatra
Havana - Presiden Venezuela Hugo Chávez, yang telah menjalani operasi kanker, diperlihatkan sedang berjalan bersama putrinya di dalam gambar yang disiarkan, Ahad (3/7), oleh pemerintah Kuba. Beberapa gambar memperlihatkan Presiden Chávez, 56 tahun, ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Master Supandi Gembira Wushu Terus Berkembang
Harian Analisa (Blog)
Master Supandi Kusuma menyatakan kegembiraannya itu usai menyaksikan latihan bersama enam Pengprov WI di tanah air, yakni Sumut, Riau, Sumsel, DKI Jakarta, DI Yogyakarta dan Kalimantan Selatan di Padepokan Yayasan Kusuma Wushu Indonesia (YKWI) Jalan ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Tutut Sabar Menanti Kembalinya TPI
Portal CBN
Kuasa Hukum Tutut, Harry Pontoh mengatakan hingga saat ini belum ada perkembangan apapun dari banding yang diajukan oleh PT Berkah Karya Bersama. "Belum ada perkembangan apapun. Walau kita menang di Pengadilan Negeri namun belum final karena ada proses ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Latihan Penanggulangan Bencana Program Besar Indonesia-Jepang
Harian Analisa (Blog)
Kepala Bagian Politik Kedutaan Besar Jepang di Indonesia, Shingo Miyamoto mengatakan, latihan penanggulangan bencana bersama negara-negara Asia Pasifik digelar di Sulawesi Utara Maret lalu merupakan program besar Jepang-Indonesia. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Terperosok ke Parit, Bocah 7 Tahun Tewas
Harian Sumut Pos
MEDAN- Feri Sumardi, bocah berusia 7 tahun yang terperosok ke parit di depan SPBU Jalan Krakatau simpang Jalan Cemara Medan pada Jumat (1/7) sore, ditemukan tewas di parit depan Swalayan Maju Bersama, Jalan Krakatau, Sabtu (2/7) dini hari pukul 03.00 ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Masyarakat Solo Berdoa untuk Kongres PSSI
Tempo Interaktif
Tak sekadar berharap, masyarakat menggelar doa bersama agar harapan itu menjadi kenyataan. Seperti di Stadion Manahan, doa bersama diikuti sekitar 100 orang pencinta sepak bola pada Minggu, 3 Juli 2011. Mereka berdoa supaya Kongres PSSI berjalan lancar ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Polisi Lumpuhkan Perampok Antarkabupaten
Makassar Terkini
MAKASSAR – Satuan Reserse dan Kriminal Polrestabes Makassar bersama Polda Sulsel, meringkus, Pusri Wijaya, 32, tersangka pelaku perampokan dan pengedar narkoba,yang sering beraksi di beberapa kabupaten kota di Sulsel. Pelaku yang masuk dalam Daftar ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Pemain Diminta Bersabar
Galamedia
Meski banyak dilirik klub lain, para pemain diminta tetap menghormati kontraknya bersama Persib Bandung. Karena para pemain Persib masih akan terikat kontrak hingga September mendatang. Setidaknya, para pemain Persib bisa lebih bersabar hingga Kongres ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Wenger: Jangan Pergi Nasri
Vivanews
"Kami akan melakukan segala upaya untuk membuat Nasri betah bersama Arsenal. Saya harap ia tetap bersama kami," kata Wenger seperti dilansir dari Tribal Football. Wajar jika Wenger was-was. Klub yang mendekati Nasri bukanlah klub sembarangan. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Yuni Shara Ajak Anak Tampil Duet
JPNN.com
Dia mengajak kedua anaknya, Cavin Obient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan untuk bersenandung bersama. Yuni melantunkan lagu anak-anak berjudul 1 2 3 yang merupakan recycle lagu ciptaan Farid Hardja. "Aku duet dengan anak-anak aku di lagu terbaru ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Ketajaman Forlan Diperlukan
Suara Merdeka CyberNews
Selepas melempem di klub, striker Diego Forlan kini mendapat ujian bersama timnas Uruguay. Ketajaman penyerang Atletico Madrid itu kembali diandalkan pada saat menghadapi Peru dalam laga pertama Copa America 2011 Grup C di Stadion Del Bicentenario San ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Pangeran Monako Resmi Menikah
Vivanews
VIVAnews - Pangeran Albert dari Monako akhirnya meneguhkan sumpah setia bersama Charlene Wittstock, mantan atlet renang Olimpiade, dalam sebuah upacara keagamaan yang digelar pada Jumat, 1 Juli, di Place du Palais, Monako. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Belum Ada Korban Jiwa Letusan Gunung Soputan
Detikcom
Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) SH Sarundajang bersama Tim Penanggulangan Bencana Daerah sudah melakukan pengecekan dan tidak menemukan laporan korban jiwa. "SMS yang beredar tentang adanya korban jiwa dalam letusan gunung Soputan sama sekali tidak ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Pangeran Harry Mesra dengan Model Lingerie
Vivanews
Harry dan Florence terlihat bersama saat menghadiri acara festival musik Hard Rock Calling di London pada akhir pekan lalu. Harry dan model berambut pirang itu menyaksikan penampilan The Killers. Keduanya begitu menikmati acara musik tersebut. ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
KA Jabodetabek Dianggap Belum Nyaman
JPNN.com
Lalu dilakukan pengkajian kembali bersama para stake holder-nya, seperti penumpang dan Pemprov DKI Jakarta. Tigor menilai, Pemprov DKI tidak pernah dilibatkan dalam kebijakan transportasi kereta api. Padahal transportasi kereta api ini dibuat untuk ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Ito Sumardi: Apa Buktinya? Itu Fitnah
Tempo Interaktif
Nama Ito tercantum bersama sejumlah politikus-sebagian besar sudah disebutkan terang-terangan oleh Nazaruddin. Lulusan Akademi Kepolisian 1977 ini tertulis dalam memo pengeluaran duit perusahaan Nazaruddin, yang disita penyidik Komisi Pemberantasan ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Luis Suarez Impikan Main di Barcelona
Vivanews
Pemain yang baru bergabung dengan Liverpool musim lalu itu bermimpi ingin bermain bersama klub raksasa Spanyol, Barcelona. Apalagi, agen Suarez adalah saudara pelatih Barcelona Pep Guardiola, Pere Guardiola. Dengan demikian, peluang Suarez untuk ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Terbakar Cemburu, Tunangan Dibacok
KOMPAS.com
Suliswanto pun bersama temannya bernama Sumbang menghadang Angga Febrianto dan Susilowati saat korban dalam perjalanan pulang. Saat berhasil menghentikan targetnya, Suliswanto menyabetkan parang yang mengenai kepala bagian atas dan dagu serta kedua ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Tenaga kerja asing bisa dapat jaminan sosial
Bisnis Indonesia
Yudi Pramadi, Kepala Biro Humas Kementerian Keuangan, menjelaskan Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (RUU BPJS) bersama pemerintah telah menggelar serangkaian rapat kerja di ruang rapat Komisi IX ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »
Panja Pemilu tetap Panggil Hasan
Media Indonesia
Karena, beberapa keterangan akan di-cross check karena dia termasuk tokoh kunci bersama Dewi Yasin Limpo," ujar Ganjar, yang juga Wakil Ketua komisi II DPR. Seharusnya, kata Ganjar, Hasan memenuhi panggilan Panja pekan lalu bersama dengan mantan ...
Lihat semua berita mengenai topik ini »

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads