Khamis, 8 Mac 2012

01 di parit yani - Google Blog Search

01 di parit yani - Google Blog Search


INDAHNYA 1st NITE

Posted: 08 Mar 2012 01:47 PM PST


Acara ini terinspirasi setelah mengikuti acara, "Life Management Training" dengan mentor lupa namanya saya, yang sedikit banyak merubah kehidupanku; Bagaimana aku harus menjalani hidup ini dengan baik dan bagaimana pula seharusnya aku bermuamalah; menjalin hubungan baik dengan Allah dan manusia. Ada energi spiritual yang menggugah diri ini; sehingga terdetik dalam benak untuk mengadakan acara serupa kepada anak-anak didikku. Menularkan ilmu yang didapat agar lebih bermanfaat.
Acara itu terjadi pada week end, sekitaran 3 tahunan lalu. Acara itu bertajuk "1st nite with...." Acara yang sangat special karena aku menyiapkan mental dan ruhiyah selama sebulan lamanya, dengan satu asa; semoga acara berlangsung sempurna dan berkesan bagi mereka. Dan tepat pada pukul 03.00, aku bangun dari tidurku. Ada perasaan tersendiri ketika itu, semua anak-anak sangat antusias menyambutnya, tidak seperti biasanya. Semangat mengikuti acara yang membuat mereka penasaran, karena memang aku tidak memberitahukan detailnya acara kepada mereka sebelumnya.
Setelah berwudhu, kami shalat malam bersama beberapa raka'at di lantai bawah masjid. Selesai shalat, aku mengintruksikan mereka untuk menutup mata dan meminta dengan sangat agar tidak ada yang berbicara, walaupun sepatah kata. Mereka berbaris memanjang, dengan formasi anak yang di belakang memegang pundak teman di depannya. Saat itulah, acara dimulai. Aku pun tak lupa mengajak mereka untuk banyak beristighfar kepada Allah Ta'ala. Astaghfirullahal 'Azhim….astaghfirullahal 'Azhiim….
Karena mata mereka tertutup, aku memandu mereka dengan berjalan tertatih-tatih dan derapan kaki yang berat dengan hentakan yang keras seolah-olah seorang pesakitan yang akan menghadapi siksaan. Hati mereka tidak karuan mendengarkan suara derapan kakiku yang terdengar keras dan menyeramkan, apalagi mereka tidak tahu apa yang akan mereka alami. Ketakutan yang melanda mereka semakin terasa karena didukung dengan dinginnya kota soreang pada malam itu, dingin menusuk tulang. Kata mereka, acara malam itu terasa sangat menegangangkan, menakutkan, mengharukan sekaligus menyedihkan…, karena itulah acara pertama mereka yang bertajuk malam pertama.
Setelah tiba di lokasi yang dimaksud, aku memandu mereka satu per satu untuk menempati tempat duduk yang tersedia; persis di depan kertas Hvs dan lilin yang sudah disiapkan panitia untuk masing-masing anak dengan keadaan mata mereka masih tertutup. Setelah duduk dengan tenang, aku masih mengingatkan mereka banyak beristighfar. Aku pun memulai berorasi,
"Wahai saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai…. Suatu ketika, Yani diajak oleh ayahnya untuk mengunjungi wilayah pemakaman umum kaum muslimin di kota metropolitan, Jakarta. Mereka berputar sejenak dan kemudian mendapatkan makam yang dicari. Mereka duduk di depan seonggok nisan, "Hj. Muthia binti Muhammad, Lahir : 19 Januari 1915, Meninggal : 20 Januari 1965."
Ayah Yani berkata, "Nak, ini adalah kuburan nenekmu, mari kita berdoa untuk kebaikan nenekmu." Yani melihat wajah ayahnya, lalu menirukan tangan ayahnya menengadah ke atas dan memejamkan matanya seperti halnya ayahnya. Ia mendengarkan doa ayahnya untuk neneknya.
Selesai berdoa, Yani bertanya, "Yah, nenek waktu meninggal berumur 50 tahun ya Yah ?" Ayahnya mengangguk sambil tersenyum sembari memandang pusara ibunya, Hj. Muthia.
"Hm, berarti nenek sudah meninggal 44 tahun yang lalu ya, Yah ?" kata Yani berlagak dengan menghitung dengan jarinya, "Ya, nenekmu sudah di dalam kubur selama 44 tahun…"jawab ayahnya
Yani memutar otaknya, memandang sekeliling, banyak kuburan di sana, di samping kuburan neneknya ada kuburan tua berlumut, "Muhammad Zaini, Lahir : 19 Februari 1804, Meninggal : 30 Januari 1910."
"Hmm, kalau begitu, yang itu sudah meninggal 109 tahun yang lalu ya Yah ?" jarinya menunjuk nisan di di samping kuburan neneknya. Sekali lagi ayahnya mengangguk, tangannya terangkat mengelus kepala anaknya satu-satunya sembari menatap teduh mata anaknya dan berkata, "Memangnya kenapa nak ?"
"Hmm, ayah semalam bilang bahwa kalau kita mati, lalu dikubur dan kita banyak dosanya, kita akan disiksa. Dan ditempatkan pada parit dari parit-parit neraka. Begitu sebaliknya, kalau amal shalih kita banyak, kita akan mendapatkan kenikmatan dan tinggal di sebuah taman dari taman-taman jannah.  Iya kan Yah ?" Yani meminta persetujuan ayahnya.
Ayahnya tersenyum dan bertanya, "Lalu ?" "Ya…kalau nenek banyak dosanya, berarti nenek sudah disiksa selama 44 tahun dong yah di kubur ? tetapi kalo nenek banyak amal shalihnya berarti sudah 44 tahun pula berada di taman dari taman-taman jannah….ya nggak Yah ?" mata Yani berbinar karena bisa mengemukakan pendapatnya kepada ayahnya.
Ayahnya tersenyum, namun sekilas keningnya Nampak berkerut, tampaknya cemas, "Iya nak, kamu memang pintar." Kata ayahnya pendek.
Pulang dari pemakaman, ayah Yani tampak gelisah. Setelah pulang, di atas sajadahnya, ayahnya merenungi perkataan anaknya. Lalu ia menunduk dan meneteskan air mata, kalau ia yang meninggal, lalu banyak dosanya, lalu kiamat masih 100 tahun lagi, masih 200 tahun lagi atau mungkin masih 300 tahun lagi ? sanggupkah ia selama itu menanggung derita di dalam kubur. Bukankah setelah bangkit dari kubur, siksa yang lebih dahsyat sudah menanti. Ayah yani tertunduk dan berdoa berulang-ulang, "Allahumma inni as'alukal 'Afiyah fid dunya wal akhiroh." Ya Allah, aku memohon kepada-Mu  keselamatan dan kebaikan, di dunia dan akherat.
Setelah membacakan kisah tersebut, aku memerintahkan mentor untuk menyalakan lilin dan memerintahkan anak-anak membuka mata. Mereka kaget dan terperanjat ketika melihat lembaran putih yang bergambar nisan lengkap dengan nama mereka, nama ayah mereka dan tempat tanggal lahir mereka. Di tengah kekagetan mereka itulah, aku melanjutkan,
"Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai….sekarang bayangkanlah kalau seandainya pada malam hari ini kita lah yang meningal dunia. Menjadi mayit. Berada di alam kubur yang demikian pekat, gelap dan mengerikan. Tidak ada yang berani menemani kita, walau ia adalah orang yang terdekat sekalipun. Sendiri dan sepi.
Saudara-saudaraku yang aku sayangi…apakah kita lupa atau pura-pura lupa dengan kenyataan yang akan kita temui nanti, yaitu kematian. Siapakah yang bisa memastikan bahwa kita akan hidup berumur panjang. Padahal bisa jadi setelah malam ini, kita tidak bertemu dengan waktu pagi, tidak bertemu dengan ibu kita, tidak bertemu dengan ayah kita, tidak bertemu dengan kerabat-kerabat kita dan tidak bertemu dengan teman-teman dan orang-orang yang kita cinta.
Ikhwani fillah….suatu ketika khalifah Harun Ar-Rasyid pergi berburu. Kemudian beliau bertemu dengan buhlul. Khalifah berkata, "Wahai Buhlul, berilah aku nasehat."
Buhlul bertanya"Wahai Harun, di manakah kubur ayah, kakek dan nenek moyangmu ?."
"Di sana." Jawab Harun singkat.
Buhlul bertanya "Lantas, di manakah istanamu ?"
"Di sana." Jawab Harun.
Buhlul berkata, "Wahai Harun, engkau mengatakan kuburan ayah, kakek dan nenek moyangmu berada di sana sedang istanamu berada di sana. Tidakkah anda tahu, anda akan meninggalkan istana itu dan berpindah menuju kubur yang gelap gulita dan sendirian tanpa anak, istri dan harta yang selama ini kamu kumpulkan ? kamu akan berpindah dari istanamu yang menjulang tinggi nan megah menuju kuburan yang sempit."
Kemudian Harun menangis dan menderita sakit. Hingga ketika sudah merasa ajalnya dekat, Harun mengumpulkan anak, istri dan para pengawal serta tentara istana sembari berkata, "Wahai Dzat yang tidak akan kehilangan kekuasaannya, kasihilah orang yang akan kehilangan kekuasaannya ini." Lalu Harun meninggal dunia.
Ikhwani fillah…apakah kita mengira bahwa umur kita masih panjang dan menyangsikan datangnya malaikat maut yang siap menjemput kita. Tamu yang datang tanpa diundang. Bila waktunya tiba, ia akan melaksanakan titah Tuhannya, Allah Ta'ala tanpa memajukan dan tanpa memundurkan barang satu detikpun.
Maka, bayangkanlah seolah-olah kita sedang berada di kuburan dan merenungi nasib apa yang akan antum dapatkan di sana. Berada di salah satu taman dari taman-taman surga atau parit dari parit-parit neraka.
Setelah waktu merenung usai, aku memerintahkan mereka untuk membalik lembar nisan yang berisi pertanyaan-pertanyaan muhasabah. Dan memerintahkan mereka mengisinya. Di sela-sela mereka mengerjakan, aku mengingatkan mereka sesuai dengan urutan pertanyaan tersebut.
Pertanyaan pertama, "Amal apa yang sudah antum lakukan ?"
"Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai..…
Sekarang mari kita merenung, amalan apakah yang sudah kita persiapkan untuk menghadap Allah Subhanahu wa Ta'ala ? sudahkah kita siap untuk menghadap-Nya. Mari kita juga merenung, amalan apakah yang sudah kita lakukan sesuai dengan keinginan dan perintah Allah dan Rosul-Nya ? apakah amal shalih kita sudah kita iringi dengan perasaan khauf ( rasa takut), raja' (rasa berharap) dan mahabbah (rasa cinta) ? adakah kita berani menjamin diri kita terlepas dari siksa Allah Ta'ala? Apakah kita sudah melupakan dosa-dosa kita. Dosa mata kita, dosa tangan kita, dosa kaki kita, dosa lisan kita, dan bahkan dosa hati kita ?
Tak terasa, ada beberapa ikhwah yang meneteskan air mata dan berusaha menyembunyikan sesenggukan isak tangisnya. Keheningan malam itu dipecahkan dengan suara isak tangis yang tertahan. Kita bisa memaklmi bila kita membaca jawaban mereka,
"Saya tidak tahu amal kebaikan apa yang telah saya lakukan. Yang jelas, begitu sedikit amal kebaikan yang aku lakukan sedang dosa saya sangat banyak."
"Selama ini mungkin amal yang saya lakukan sangat sedikit, bahkan tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dosa-dosa yang telah saya lakukan. Mungkin amal saya belum cukup untuk menebus semua dosa-dosa yang telah aku lakukan." Astaghfirullahal 'Azhim…..
Pertanyaan kedua, "Apa pesan antum kepada orang-orang yang antum cintai, ayah, ibu dan teman-teman antum ?"
Ikhwani fillah….sekarang hadirkanlah bayangan orang-orang yang kita cintai, ibu dan ayah antum. Bayangkanlah wajah ibu dan ayah antum. Hadirkanlah kenangan-kenangan indah bersama mereka. Mari kita sejenak mengingat jasa-jasa mereka. Mengingat masa ketika kita masih dalam kandungan. Lupakah kita tentang berat tubuh kita yang dipikul oleh ibu kita ? selama kurang lebih Sembilan bulan 10 hari lamanya, ibu senantiasa membawa kita kemanapun beliau pergi. Dan Allah menyebut kesusahan yang dialami ibu kita saat mengandung dengan bahasa wahnan 'ala wahnin, kesusahahan di atas kesusahan, kesulitan di atas kesulitan, kepayahan di atas kepayahan, yang bertambah-tambah. Memang demikian adanya. Ingatkah kita ketika di malam hari kita menangis, lalu ibu kita terbangun untuk menenangkan dan menidurkan kita lagi setelah selesai menunaikan hajat kita. Ingatkah kita ketika kita makan dan disuapi oleh ibu kita. Ketika kita mandi dan kita meraung-raung karena tidak ingin mandi.  Ingatkah juga ketika ibu kita mengajari kita, "A…Ba…Ta…Tsa…" dengan kesabaran yang sangat tinggi. Ingatkah kita bahwa tatkala kita sedang sakit,  ibu lah orang yang paling gundah dan gelisah.
Saudara-saudaraku yang aku sayangi dan aku cintai….
Sekarang, bayangkanlah wajah ayah kita. Tidakkah kita memahami bahwa hitamnya warna kulitnya dan berkeriputnya wajahnya adalah karena pengorbanannya yang tidak kenal lelah dalam mencari nafkah untuk kehidupan sehari-hari dan menyekolahkan kita. Itu semua dilakukan demi kita, anaknya. Orang tua kita ingin agar kita lebih pintar, lebih tiggi jenjang sekolahnya, lebih arif, lebih bahagia, lebih banyak mendapatkan ilmu-ilmu agama dan lebih bijaksana dalam memecahkan problem kehidupan yang akan kita dapatkan dan lebih bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan. Itulah ayah kita. Ia curahkan semua pengorbanannya kepada kita. Sekalipun sakit, ia tetap bekerja dan tidak memperdulikan rasa sakitnya asal kita mendapatkan kecukupan hidup. Semuanya demi kita ya ikhwati…,
Dan bayangkan juga teman-teman kita di mana mereka juga ikut andil dalam merubah pribadi kita menjadi pribadi yang indah. Teman-teman kita juga memiliki peran besar dalam melatih tanggungjawab, kebersamaan dan rasa persaudaraan. Adakah kita melupakannya ?
Tak terasa, ada yang tidak kuasa menahan tangis yang semenjak tadi ditahannya. Suasana semakin menampakkan keharuan. Malam yang tadi terasa hening menjadi bergemuruh dengan isak tangis anak-anak didikku. Keharuan yang juga membuat bulu kudukku merinding. Mengenangkan masa-masa kecil adalah pengalaman tak terlupakan. Betapa banyak jasa ayah-ibu dan teman-teman. Bernostalgia dengan orang yang paling kita cinta; ibu dan ayah akan memantik emosional kita sehingga seolah kita tersadarkan dan diingatkan oleh jasa-jasa mereka; di samping juga mengingatkan betapa seringnya kita melukai perasaan mereka padahal kita belum pernah membahagiakaannya. Kita bisa memahami gejolak emosi dan perasaan mereka dengan melihat jawaban-jawaban mereka;
"Ayah, maafkan atas apa yang telah aku lakukan pada ayah. Selama ini, aku sering sekali menyakitimu, aku sering membantah, aku sering marah-marah. Maafkan atas semua perbuatanku selama ini, maafkan aku ayah….., Aku juga minta maaf pada ibu jika aku tidak berterima kasih atas apa yang ibu berikan, maafkan aku ibu jika aku selalu menjadi beban bagimu…maafkan aku ibu….jika aku selalu menyakitimu…Teman-teman, maafkan aku karena aku sering menyakitimu. Mungkin aku ini orang yang tidak mau berterima kasih pada teman-teman. Maafkan aku…"
Jawaban serupa yang mereka tulis, "Ibu, engkau wanita mulia, ingin sekali anakmu ini memelukmu dan menciummu. Berjuanglah, doakanlah aku ibu agar aku menjadi anak yang sholeh-sholehah supaya kita bisa berkumpul kembali di akherat nanti. Semoga pengorbananmu dibalas oleh Allah dengan jannah dan dosa-dosamu diampuni. Terima kasih ibu….terima kasih atas semua pengorbananmu. Terima kasih ibu….,
Pertanyaan ketiga : Sudahkan kita membalas jasa kedua orang tua kita, minimal dengan banyak mendoaan mereka ?
Pertayaan keempat : Sudahkah kita banyak beristighfar kepada Allah atas dosa-dosa kita ?"
Pertanyaan kelima : Siapakah yang akan mendoakan kita ketika kita sudah meninggal dunia ?"
Saudara-saudaraku yang aku sayangi…..
Kalau kita sudah mengenang kenangan-kenangan indah bersama ayah dan ibu kita dan pengorbanan mereka yang tidak kenal lelah. Mari kita merenung sejenak, sudahkah kita membalas jasa-jasa mereka, minimal adalah dengan banyak berdoa ?
Ikhwani fillah….Mari kita banyak melantunkan doa yang dituntunkan oleh Rosululloh untuk kedua orang tua kita, -dengan suara terbata-bata saya memandu mereka untuk berdoa;
رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
رب اغفر لي ولوالدي وارحمهما كما ربياني صغيرا
"Duhai Allah, ya Allah, ya Tuhanku….ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mendidikku sewaktu aku kecil."
"Ya  Allah, ya Tuhanku….ampunilah aku dan kedua orang tuaku. Dan kasihilah mereka sebagaimana mereka mendidikku sewaktu aku kecil."
Acara ini terpaksa berhenti sampai di sini lantaran waktu shalat shubuh sudah mendekati. Terasa spesial mengerjakan shalat shubuh setelah acara itu usai.
Ada tulisan indah dari salah seorang anak didikku yang menuliskan sebuah pesan dan kesan yang akan selalu ku kenang, "Sangat menjunjung tinggi rasa cinta kepada orang tua lebih terasa ikatan hati, saat engkau tunjukkan kepada kami sesuatu yang mungkin, sebelumnya kami belum pernah mendapatkannya."
Tahukah kita betapa mereka sangat terkesan dengan acara yang membuat mereka menitikkan air mata ini. Inilah sekelumit komentar yang saya dapatkan dari mereka,
Pesan untuk ustadz, ustadz jangan melupakan ana dan teman-teman. Coz, ustadz akan selalu terkenang dalam memori harian ana karena ustadz itu terlalu BAIK….BAIK…..banget. oh ya ustadz, doain ana ya kalau nanti ana sudah meninggal dunia. Supaya bisa masuk jannah. Dan ana akan mendoakan ustadz agar dosa-dosa ustadz diampuni bila nanti sudah meninggal dan masuk jannah. Supaya ustadz, ana, teman-teman atau mungkin anak dan cucu ustadz nanti berkumpul di jannah.
Aku sangat terharu setiap kali membaca kata demi kata dalam tulisan berisi doa di atas. Allah….Allah…..Amin ya Allah, kabulkanlah doa-doa kami.
Acara kemarin seru banget. Selain seru, acaranya juga menegangkan, menakutkan dan menyedihkan. Dengan di adakannya acara kemarin, ana bisa menyadari kalau selama ini amal yang ana lakukan tidak ada apa-apanya, bahkan ana sendiri tidak tahu amal apa yang bisa ana banggakan, justru malah dosa dan maksiat yang sering ana lakukan. Mudah-mudahan setelah acara kemarin, ana bisa lebih berhati-hati dalam mengerjakan segala sesuatu.
Bagi ana, itu adalah suatu pengalaman yang menakjubkan sampai-sampai ana meneteskan air mata. Sekarang Insya' Allah ana mengerti bagaimana harus bersikap pada orang tua dan orang-orang yang pernah saya kenal. Karena saya sadar hidup tak kan selamanya saya jalani. TERIMA KASIH ustadz, mungkin bisa jadi tulisan ini, pertemuan ini, yang terakhir untuk ustadz dengan ana dan bisa jadi kita tak kan pernah bertemu lagi ! Good luck untuk ustadz….acaranya seru dan mengharukan.
Ada satu pelajaran penting yang saya dapatkan, bila sebuah pengalaman berkesan bagi kita maka ia juga akan berkesan bagi orang lain. Terus terang, jawaban saya sama dengan jawaban mereka tatkala mengikuti kegiatan serupa.
Bahkan, setelah acara itu, selalunya saya merasa malu. Malu dengan diri saya sendiri. Dan tatkala hati ini keras membantu, mengingat kenangan malam itu adalah salah satu cara memperbarui iman dan menghadirkan kembali semangat mengisi hidup dengan kebaikan dan ketaan.
اللهم لاتؤاخذني بما يقولون واجعلني خيرا مما يظنون
Selalunya kita mengidentikkan malam pertama sebagai malam kebahagiaan bersama suami atau istri tercinta. Memang begitulah kenyataannya. Namun kita juga harus jujur; jujur kepada Allah dan diri kita sendiri. Bagaimana reaksi kita bila ternyata malam itu berubah menjelma menjadi malam pertama di dalam liang kubur yang gelap, pekat, sempit dan menyeramkan. Sendirian. Tiada kawan, tiada teman.
Tempat yang membuat Rosululloh melinangkan air matanya tatkala melihat ada seseorang yang dikuburkan; dengan berpesan kepada umatnya tercinta, "Li mitsli hadza, falya'malil 'amilun….menghadapi hari seperti inilah, hendaknya seseorang beramal."
Tempat yang juga membuat Utsman bin Affan berhenti sejenak sembari membayangkan apa yang terjadi dalam kubur; antara nikmat dan siksa, hingga beliau menangis dan berkata, "Aku pernah mendengar Rosululloh saw bersabda, "Kubur adalah salah satu taman dari taman-taman jannah, atau parit dari parit-parit neraka."
Tempat yang juga membuat Harun Ar-Rasyid jatuh sakit hingga menyebabkan kematiannya. Dan tatkala ajalnya sudah hampir tiba, ia berkata, "Ya man la yazulu mulkuhu, irham man zala mulkuhu…Duhai dzat yang kekuasaannya tidak akan pernah hilang, kasihilah hamba yang akan kehilangan kekuasaanya."
Tempat yang juga dijadikan rehat oleh salah seorang salaf tatkala ia mendapati kekerasan hatinya. Ia menggali lubang di dalam rumahnya. Tatkala tengah malam tiba, ia bangun dan tidur di pekuburan buatannya sembari berkata kepada dirinya sendiri, "Wahai jiwa, apa yang engkau inginkan sekarang? Aku ingin kembali ke dunia. Aku ingin banyak beramal shaleh" ia pun bangkit dan tumbuh semangat imannya.
Begitulah generasi terbaik umat ini membangkitkan spirit imannya. Terkadang satu kuburan lebih dahsyat dan berkesan dalam jiwa dari ribuan materi pelajaran yang didapatkan. Adakah kita memungkiri kenyataan bahwa kita akan melewatinya ? tetangga, saudara, kerabat dan orang-orang yang kita cinta pergi satu per satu meninggalkan kita namun kita lupa atau pura-pura terhadap kenyataan yang pasti akan kita temui nanti.
Sudah siapkah kita kalau pada saat ini; pagi, siang atau malam ini kita melalui malam pertama di kubur kita ?? Allahumma inna nas'alukal 'afiyah, fid dunya wal akhirah….
Kegiatan ini diuji cobakan kepada anak-anak YUPPI, soreang pada 12 Juni 2009. Jumlah peserta sekitar 13 orang, dengan nama; akhi andi, akhi gilang, akhi iqbal, akhi hamzah, akhi gin-gin, dan lain-lain. Beribu terima kasih ku ucapkan kepada mereka. Aku merindukan kalian ya ikhwani…..,

Group Automobil: www.groupautomobil.blogspot.com - Digest <b>...</b>

Posted: 08 Mar 2012 05:57 AM PST

1.

Posted by: "::-eSpAcE 9808-::" rienacom@yahoo.com.sg   rienacom

Wed Mar 7, 2012 7:21 am (PST)

----- Original Message -----
From: ::-eSpAcE 9808-::

Abang, Bangun.. Jangan Tinggalkan Saya..
Posted by greenboc

Kereta tiba-tiba 'terbang'

LEDANG - "Mulanya saya nampak sebuah kereta 'terbang' disusuli dengan bunyi dentuman yang kuat. Saya bergegas keluar rumah dan nampak kereta kancil ini sudah masuk dalam parit," kata saksi kejadian kemalangan maut di kilometer (KM) 1 Jalan Muar-Tanjung Agas, kelmarin.

Saksi, Sa'yon Hamid, 66, berkata, ketika kejadian kira-kira jam 4.45 petang itu, dia sedang berehat di ruang tamu rumahnya berhadapan jalan terbabit sebelum ternampak sebuah kereta Perodua Kancil dipandu seorang lelaki.

"Tetapi saya hairan apabila kereta ini secara tiba-tiba 'terbang' semasa menghampiri simpang berdekatan kedai makan di sini.

"Saya sangat terkejut lalu keluar rumah dan melihat kereta Kancil ini sudah masuk ke dalam parit berhampiran," katanya ketika ditemui Sinar Harian.

Sa'yon berkata, jarak rumahnya dengan tempat kejadian hanya pada jarak kira-kira 100 meter.

Katanya, setibanya di tempat kejadian, dia melihat pemandu itu berada dalam keadaan lemah di tempat duduk pemandu dengan buih keluar dari mulutnya.

"Mungkin lelaki ini sakit ketika memandu menyebabkan dia hilang kawalan lalu terbabas ke dalam parit.

"Orang ramai mula membanjiri tempat kejadian, lalu salah seorang rakannya menghubungi pihak ambulans Hospital Pakar Sultanah Fatimah (HPSF), Muar tetapi mangsa meninggal dunia beberapa minit kemudian," katanya.

Isteri mangsa, yang mahu dikenali sebagai Yee, 40-an berkata, dia menganggap insiden yang menimpanya suaminya itu hanyalah mimpi.

"Saya masih tidak percaya dan tidak dapat terima berita ini kerana sebelum kejadian suami tidak menunjukkan sebarang perubahan yang aneh.

"Pagi tadi sebelum keluar bekerja, dia seperti biasa dengan sikap cerianya dan berbual bersama ketika sarapan pagi," katanya.

Sementara itu, Ketua Polis Daerah Ledang, Superintendan Harun Idris berkata, mayat mangsa, Low Kia Hin, 51, dari Jalan Kim Kee, Muar dibawa ke Hospital Tangkak untuk bedah siasat.

"Hasil bedah siasat mendapati kematian mangsa berpunca daripada tekanan darah tinggi.

"Kes disiasat mengikut Seksyen 41 (1) Akta Pengangkutan Jalan 1987," katanya. -SH

'Bangun, jangan tinggalkan saya'

LEDANG: "Bangunlah, jangan tinggalkan saya," kata seorang wanita ketika memeluk jenazah suaminya selepas lelaki berkenaan meninggal dunia akibat kemalangan di Kilometer 1, Jalan Muar-Tanjung Agas di sini, kelmarin.

Kehadiran wanita dikenali sebagai Yee di tempat kejadian menyebabkan orang ramai sedih apabila enggan melepaskan mayat suaminya sebelum dipujuk ahli keluarga lain, kira-kira 30 minit kemudian.

Yee dikatakan bergegas dari rumahnya di Jalan Kim Kee di sini, selepas mengetahui suaminya, Low Kia Hin, 51, meninggal dunia ketika memandu dipercayai akibat serangan darah tinggi.

Menurutnya, dia masih tidak percaya suaminya sudah tiada kerana sebelum keluar rumah, mendiang kelihatan sihat.

"Saya masih tidak percaya dia sudah meninggal dunia. Semua ini bagai mimpi," katanya.

Saksi kejadian, Sa'yon Hamid, 66, berkata kejadian berlaku kira-kira jam 4.45 petang ketika dia berehat di ruang tamu rumahnya, kira-kira 100 meter dari tempat kejadian.

Menurutnya, pada mulanya, dia melihat sebuah kereta seolah-olah 'terbang' disusuli bunyi dentuman kuat.

"Saya terus bergegas keluar dan nampak sebuah Perodua Kancil berada dalam parit.

"Memang pelik kerana kereta itu tiba-tiba terbang ketika menghampiri simpang," katanya.

Katanya, dia kemudian terus melihat mangsa yang ketika itu begitu lemah dan mulut berbuih.

"Mungkin lelaki itu diserang penyakit ketika memandu menyebabkannya hilang kawalan dan keretanya terbabas sebelum seorang rakan mangsa menghubungi ambulans Hospital Pakar Sultanah Fatimah (HPSF) Muar.

"Mangsa disahkan sudah meninggal dunia tidak lama selepas itu," katanya.

Ketua Polis Daerah Ledang, Superintendan Harun Idris berkata, mayat mangsa dibawa ke Hospital Tangkak untuk dibedah siasat.

"Hasil bedah siasat mendapati kematian mangsa berpunca akibat tekanan darah tinggi dan kes itu disiasat mengikut Seksyen 41(1), Akta Pengangkutan Jalan 1987," katanya. -hm

2.

Posted by: "::-eSpAcE 9808-::" rienacom@yahoo.com.sg   rienacom

Wed Mar 7, 2012 7:22 am (PST)

----- Original Message -----
From: ::-eSpAcE 9808-::

DUDUK TERLALU LAMA BOLEH MEROSAKKAN OTOT TUBUH!
akuanakpahang.blogspot

Duduk terlalu lama di kerusi pejabat atau sambil membaca buku, menonton televisyen disofa, sememang sangat menyeronokkan. Namun, jangan sering kali melakukannya. Kebiasaan seumpama ini mengikut kajian boleh membesarkan saiz punggung anda.

Bahkan, lebih teruk lagi, boleh menyusutkan otot punggung dan merosakkannya. Peringatan ini datang dari Amit Gefen, saintis yang membuat penelitiannya dalam American Journal of Physiology - Cell Physiology.

Ia melakukan pengimbasan pada orang yang harus duduk dan tidur dalam masa yang lama kerana mengalami kelumpuhan. Hasilnya adalah otot punggung menyusut dan rosak kerana kurang bergerak. Juga diketahui, bahawa sel lemak terus berkembang kerana tidak adanya aktiviti dan mencipta garis lemak yang sangat tebal.

Dari hasil kajian ini, tidak hairan kalau Amit menyarankan untuk para pekerja yang setiap hari duduk selama berjam-jam, menyediakan waktu untuk berjalan kaki. Katanya, penyelidik mendapati bahawa preadipocyte, prekursor untuk sel lemak, berubah jadi sel lemak dan menghasilkan lebih banyak lemak ketika kita duduk atau berbaring dalam jangka waktu yang lama.

Risiko obesiti tentu saja menjadi semakin tinggi. Belum lagi penyakit lain yang muncul kerana terlalu banyak tumpukan lemak dalam tubuh. Jadi, imbangi kebiasaan duduk lama anda dengan aktiviti lain baik dengan berjalan kaki, berlari atau sukan lain.

"Masalah obesiti lebih daripada sekadar ketidak seimbangan kalori. Sel dalam tubuh juga responsif terhadap persekitaran gerakan mekaniknya. Sel lemak akan menghasilkan trigliserida (simpanan lemak terbesar dalam tubuh) lebih banyak dan pada tahap yang lebih cepat, bila terkena regangan statik," kata Amit, dilapurkan daripada Daily Mail.

Penemuan ini menunjukkan bahawa kita perlu lebih banyak bergerak agar sel lemak tubuh tidak dihasilkan secara berlebihan. Termasuk juga memerhatikan pengambilan kalori dari makanan dan minuman yang diambil.

Sesekali kena bawak bergerak dan berjalan-jalan jangan suka melepak aje :)

Wassalam, Wa'allahhualam. Salam hormat dan ikhlas daripada :

3a.

Posted by: "Abdul Rahman bin Johari" arahman@newhoongfatt.com.my   man_apache

Wed Mar 7, 2012 11:28 am (PST)

hehehe
hat baru nak kerja bank takde be?
kaweh ni kerja engineer, rasa nak menukor kerja bank pulok
kalau kerja bank blkg kaunter tu mahal dok gaji die be?

NagoMakeOre wrote:
>
>
> Salam Brader Mod,
>
>
> Minta pelepasan sikit nak iklan luar dari tajuk automobil.
>
> _Jawatan Kosong:_
>
> Kerja : Bank
>
> Position : Account Manager
>
> Lokasi : Kota Bharu
>
> Pengalaman : Sekurang-kurangnya 5 tahun dalam Bisness Banking dengan
> mana-mana Bank Komersil di Malaysia.
>
> Kelayakan : Minima Ijazah dari Universiti Tempatan @ luar negara.
>
> Gaji : Min RM4,500.00
>
> Lain-lain : Boleh menulis dan bercakap dengan baik dlm Bahasa Inggeris
> & B. Malaysia.
>
> Berminat sila e-mail your resume kat saya : rosli.chemat@gmail.com
> <mailto:rosli.chemat@gmail.com> @ nagoboror@gmail.com
> <mailto:nagoboror@gmail.com>
>
>
> Kalau boleh start kerja bulan April 2012. Mana2 yg dah kerja bank dan
> perlu tender 3 bulan, kita akan cuba deal dan bayar dgn your employee.
>
> Terima kasih.
>

3b.

Posted by: "NagoMakeOre" nagoboror@gmail.com   mkorok

Thu Mar 8, 2012 4:12 am (PST)

Bro, saya dulu engineer juga pas tu keja bank... Rasanya baik jd engineer
lah dr keja bank. Tenson tau..
On 8 Mar 2012 03:28, "Abdul Rahman bin Johari" <arahman@newhoongfatt.com.my>
wrote:

> **
>
>
> ** hehehe
> hat baru nak kerja bank takde be?
> kaweh ni kerja engineer, rasa nak menukor kerja bank pulok
> kalau kerja bank blkg kaunter tu mahal dok gaji die be?
>
>
> NagoMakeOre wrote:
>
>
>
> Salam Brader Mod,
>
> Minta pelepasan sikit nak iklan luar dari tajuk automobil.
>
> *Jawatan Kosong:*
>
> Kerja : Bank
>
> Position : Account Manager
>
> Lokasi : Kota Bharu
>
> Pengalaman : Sekurang-kurangnya 5 tahun dalam Bisness Banking dengan
> mana-mana Bank Komersil di Malaysia.
>
> Kelayakan : Minima Ijazah dari Universiti Tempatan @ luar negara.
>
> Gaji : Min RM4,500.00
>
> Lain-lain : Boleh menulis dan bercakap dengan baik dlm Bahasa Inggeris &
> B. Malaysia.
>
> Berminat sila e-mail your resume kat saya : rosli.chemat@gmail.com @
> nagoboror@gmail.com
>
>
> Kalau boleh start kerja bulan April 2012. Mana2 yg dah kerja bank dan
> perlu tender 3 bulan, kita akan cuba deal dan bayar dgn your employee.
>
> Terima kasih.
>
>
>

4.

Posted by: "Abdul Rahman bin Johari" arahman@newhoongfatt.com.my   man_apache

Wed Mar 7, 2012 11:28 am (PST)

Salam guys
Lama tak posting, nak tanya sikit.
Dulu pernah bercadang nak tukar radiator panjang, sekarang nak tanya.
Apa beza pakai radiator panjang 2 kaki single layer(standard) dengan
radiator pendek 1 kaki double layer?
Ada beza ke guys?

5a.

Posted by: "Mulyadi" m.mulyadi@nam.com.my

Wed Mar 7, 2012 11:28 am (PST)

Saya setuju dengan pandangan saudara…pembuat kereta perlu ambil initiative untuk buat investigation to find out the route cause…either design problem or RON95

From: automobil@yahoogroups.com [mailto:automobil@yahoogroups.com] On Behalf Of agai@017
Sent: Wednesday, March 07, 2012 8:55 AM
To: automobil@yahoogroups.com
Subject: Re: www.groupautomobil.blogspot.com - Fw: Kereta Meletup Dan Terbakar

saya tertarik dengan komen2 kat bawah tu....

rasa saya...bukanlah menjadi punca sgt RON95 tu...

tp yg kena kaji selidik....ialah TOYOTA...

seingat saya....dah banyak kali gak keta TOYOTA terbakar

dan org kat dlm rentung....risau pulak saya...

ada apa2 komen dr org yg mungkin keja kat TOYOTA kt dlm email ni?

From:
To: zzxmelayucyber <melayucyber@yahoogroups.com>
Sent: Tuesday, 6 March 2012 10:51 PM
Subject: www.groupautomobil.blogspot.com - Fw: Kereta Meletup Dan Terbakar

----- Original Message -----

From: ::-eSpAcE 9808-:: <mailto:rienacom@gmail.com>

<http://greenboc.blogspot.com/2012/03/video-kereta-meletup-dan-terbakar-2..html> Kereta Meletup Dan Terbakar, 2 Beranak Rentung Berpelukan

Posted by greenboc

<http://3.bp.blogspot.com/-tFHDqvaf3W4/T06xEMvaLDI/AAAAAAAAt4U/FUYo92HfkLQ/s1600/rentung.jpg>

RENTUNG...dua kenderaan bertembung sebelum meletup dan terbakar, semalam.

Kota Bahru: Memilukan apabila seorang guru lelaki dan anak perempuannya berusia empat tahun mati rentung dalam keadaan berpelukan selepas kenderaan mereka bertembung dengan sebuah pacuan empat roda sebelum meletup dan terbakar di sini, kelmarin.

Dalam kejadian kira-kira jam 9.15 malam di Jalan Pasir Puteh, Kampung Padang Kala, di sini, mayat Che Arminudin Abdullah, 42, dan anaknya, Marissa Alma, ditemui di bahagian tengah antara tempat duduk hadapan dan belakang Toyota Rush dinaiki mereka.

Che Arminudin berasal dari Kampung Seberang Kastam, Besut, Terengganu menetap di Kampung Seri Kulim, Melur, dekat sini dan bertugas di Sekolah Menengah Teknik Pengkalan Chepa.

Berdasarkan posisi mayat ketika ditemui, dua beranak itu dipercayai cuba menyelamatkan diri dengan Che Arminudin menarik keluar anaknya, tetapi gagal apabila kenderaan dinaiki meletup dan terbakar.

Ketua Polis Kelantan, Datuk Jalaluddin Abdul Rahman berkata, siasatan awal mendapati kemalangan itu berlaku apabila Toyota Rush yang dinaiki Che Arminudin bersama anaknya menghala ke Pasir Puteh terbabas dan melanggar tiang lampu.

Menurutnya, kenderaan itu kemudian masuk ke lorong bertentangan lalu bertembung dengan Ford Ranger dipandu Azaizurien Ahmad, 33, dan seorang penumpang, Siti Nor Azreen Md Yani, 24, yang menghala ke Kota Bharu.

"Akibat pertembungan itu kedua-dua kenderaan meletup dan terbakar. Pemandu dan penumpang Ford Ranger berjaya diselamatkan penduduk kampung.

"Mereka dilaporkan cedera parah dan dihantar ke wad kecemasan Hospital Universiti Sains Malaysia (HUSM), Kubang Kerian untuk rawatan," katanya.

Menurut Jalaluddin, jenazah Che Arminudin dan Marissa Alma turut dibawa ke HUSM untuk bedah siasat sebelum dituntut keluarga mereka.

Sementara itu, saksi kejadian, Abdul Razak Abdullah, 34, berkata, dia terdengar dentuman kuat ketika bekerja di Kilang Kitar Semula RD Papers di kawasan berhampiran tempat kejadian.

"Saya berlari keluar dan mendapati dua kenderaan berlanggar dan terus membantu menarik keluar dua mangsa yang berada di dalam Ford Ranger," katanya.

Menurut warga Myanmar itu, dia cuba menyelamatkan mangsa di dalam Toyota Rush selepas melihat si bapa cuba menarik keluar anaknya yang berada di tempat duduk penumpang belakang.

"Bagaimanapun, saya tidak sempat menyelamatkan mereka kerana kenderaan itu tiba-tiba meletup dan terbakar," katanya. -hm

comments:

tanda soal said...

innalillah ilaihi ra-jiun

Anonymous said...

ron 95

risau said...

Kenapa kenderaan sekarang muah meletop dan terbakar?adakah berpunca dari minyak RON95 yg byk diperkatakan org ramai??tiada kajian yg dijalankan...

amat risau said...

Kenapa kenderaan sekarang mudah meletop dan terbakar?adakah berpunca dari minyak RON95 yg byk diperkatakan org ramai??tiada kajian yg dijalankan...

Anonymous said...

ron 95?kalau kite tgk zaman sekarang orng berkereta nie semakin biadap dan hilang sopanan jika kereta besar dan berjenama rasa nak exsyen lebih bawak gila2..laju konon nk kata HEBAT...apa kaitan dgn petrol??mmg sifat petrol akan meletup jika tekanan kuatt.Betul kata dr.mathadir pemandu msia bukan cekap sgt,tpi berlagak lbih2,jika pemaduan sopan bagi jalan,tertib insallah SELAMAT.

Anonymous said...

Dulu Unser, sekarang Rush. Vios dan Innova akan menyusul... (mungkin).

Sorry, pendapat aku jer...

AzMiR

Anonymous said...

banyak kereta sekarang bila kemalangan mudah terbakar.. ADAKAH DISEBABKAN RON95????

Anonymous said...

lagi RON95 yang diperkenalkan BN membunuh rakyat, pemimpin BN banyak wang boleh guna RON97

Anonymous said...

sebelum ron 95

kadang-kadang meletup

selepas ron 95

banyak meletup

Anonymous said...

Anon 6.21pm, x semua pemandu kat m'sia ni biadap bro! Tapi ada segelintir yg kureng berhemah. Biasa la kan, manusia! Tapi adalah baik kiranya pihak berkuasa buat kajian Ron95 sbb muthakir ni byk sgt kes accident melibatkan burning & exploding. Smga roh arwah & anaknya d tempatkan d kalangan solehin. Amin

Anonymous said...

Toyota perlu membuat kajian perkara letup-letup nie.

Anonymous said...

kemungkin pada valve plastic yg supply minyak ke engin atau injection. if kena hentakan kuat mcm xcident valve plastic nie akan patah and kunci still on so fuel pump still supply minyak ke engin. dgn keadaan engin panas so next pepaham ler tp sampai meletup nie kemungkin fuel tank dah hampir E. selalunya gas lg mudah meletup dr minyak tambahan pula in high pressure. NIE just teory je and advise kawan2 tgk2 ler valve tu kalau plastic tukar aje dgn besi.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads