Khamis, 9 Ogos 2012

01 di kukup - Google Blog Search

01 di kukup - Google Blog Search


LoveTravel: Malam seram <b>di</b> Pantai <b>Kukup</b>

Posted: 29 Jul 2012 09:18 PM PDT

Pantai kukup merupakan salah satu pesona alam dari 20 pantai yang ada di Jogjakarta, terletak di daerah Gunung Kidul Jogyakarta. Disana, Saya mata Saya benar- benar terpuaskan dengan suguhan pemandangan alam yang eksotik, hamparan laut biru dengan atap langit yang indah, menyempurnakan panorama yang terhampar sepanjang mata memandang, bagi Saya, Pantai Kukup merupakan salah satu surga Indonesia :) . 
Pergi bersama teman- teman kampus, memiliki kesan tersendiri. Alhamdulillah, saya punya teman sekelompok belajar, nongkrong, sampai traveling dengan orang yang sama, jadi ngga usah kenalan- kenalan atau menyesuaikan diri kayak backpacker sendiri hehe. Kami, yang berjumlah banyakan orang itu, menyewa sebuah rumah yang lumayan guede, biar muat banyakan :D.
Rumah yang kami sewa selama dua hari, memiliki dua kamar yang luas, ruang TV (yang kami jadikan tempat mindang alias tidur tumpuk- tumpukan), satu kamar mandi unlimited air bersih, ditambah lagi, lobi depan yang difasilitasi kursi plastik buat ngaso. Harganya murah, tempatnya bersih, tapi...
Dari total trip selama satu minggu, kami memutuskan menginap 2 malam di pantai area pantai kukup. Rasa lelah hilang setelah sampai pantai kukup, jadi ngga heran kalau kami masih bisa "mijah" sampai malam, bahkan di dalam rumah.
Setelah main kartu, sampai kira- kira pk.10 malam, kami semua tumbeng teratur dan mulai ambil posisi istirahat, untuk mengumpulkan stamina esok hari dengan agenda pantai Baron. Kami tidur lelap, sampai kira- kira pukul 02.00 dini hari, kami semua terbangun bersamaan, karena ada dua orang teman kami yang tiba- tiba berteriak sambil loncat- loncat ke arah kamar, herannya, suara teriakan yang terdengar dan menggema lebih dari dua orang. Bahkan ada suara wanita ikut berteriak, padahal tidak ada satupun wanita yang teriak di rumah itu.
Kami semua kontan ketakutan, sampai Isal, salah satu teman kami menyalakan lampu rumah, dan... teriakan- teriakan itu berhenti seketika. Dua orang teman kami yang tadinya ikut berteriak dan berlari ke arah kamar mengatakan, seperti ada yang menyuruh mereka mengikuti sesosok makhluk, yang udah masuk kamar duluan. Parahnya... saya ada dikamar saat kejadian, T.T karena ngga mau ikut mindang. Setelah kejadian tersebut, teman kami yang laki- laki tidur bergantian, sift- sift-an sampai pagi tiba, sedangkan Saya? berhasil tidur dengan nyenyak hingga pagi :))
Keesokan harinya, kami tidak begitu banyak membahas kejadian semalam, karena sibuk membuat rencana untuk hari yang akan dilalui. Membeli sarapan ke Jogjakarta yang waktu tempuhnya hampir 1 jam, menangkap ikan di pantai kukup, foto- foto, ke pantai Baron, hal tersebut tentunya dapat melupakan sejenak pengalaman kurang menyenangkan semalam :).
Malam berikutnya, kami mendengar kabar dari pemilik warung makan di area tersebut, katanya memang di Pantai Kukup, tidaak sedikit orang yang gantung diri, karena frustasi, dan tempat kami menginap merupakan lokasi penyiksaan romusha pada jaman pendudukan Jepang dulu, tak heran sering terdengar suara teriakan di sekitar rumah sewaan kami. Bergidik lah kami semua, lucu- nya, hari kedua kami menginap disitu, kelakuan kami yang tadinya rada urakan jadi agak- agak sopan, ngga sembarangan, jauh dari kata sompral, walau masi hahahihih karena ada aja kelakuan konyol dari teman- teman.
Kejadian seram itu, tidak menjadikan pantai kukup menjadi pantai yang tidak ingin Saya kunjungi. Malah sebaliknya, Saya ingin kesana lagi, karena keindahan disana benar- benar menggiurkan, pantainya bersih, pemandangannya benar- benar eksotik :). Semoga, bila suatu saat Saya kesana lagi, sudah ada adzan berkumandang di Pantai Kukup, karena selama Saya disana, Saya hanya bisa mengira- ngira waktu shalat, mengingat penduduk disana (Saya lihat) memegang kepercayaan kejawen, atau sejenisnya, ada juga yang memegang dua agama dsekaligus (ntah cuma pajangan) karena ada pajangan salib sekaligus lafadz Allah di dinding salah satu warung makan.
Terlepas dari itu semua, Saya kesana dengan perasaan gembira, dan pulang dengan perasaan yang sama :)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

ads