Sambil nunggu baju kering, gara-gara habis main air di curug sri gethuk. Gue ngobrol sama Agung, bahan obrolannya sih berkisar kisah-kisah traveling kami berdelapan, salah satunya saat ngetrip ke Jawa Timur. Di sela obrolan kami, gue sedikit berpikir untuk lanjut ke pantai untuk menikmati sore.
"Habis ini mau kemana, Gung? pulang apa ke tempat yang lain, mumpung di Gunung Kidul nih" kata gue. Oh iya, kabupaten Gunung Kidul merupakan suatu daerah di Jogja yang kaya akan pantai-pantai indah.
"Terserah git, emang mau kemana?"
"Ke pantai kukup yuk"
"berangkat"
Dari Curug Sri Gethuk, kami ngegas motor ke Pantai Kukup yang mana terletak di Desa Kemadang, Kec. Tanjungsari, Kab. Gunung Kidul, Yogyakarta. Untuk perjalanan ke pantai ini, kami diberikan sensasi jalanan berkelok-kelok dan naik-turun. Tapi, tenang, kondisi jalanannya bagus banget dengan kanan-kiri jalan dihiasi rimbunnya pohon-pohon tropis. Kalau kalian yang ingin mengunjungi pantai ini dan start dari kota Yogyakarta, silahkan lewat jalan Jogja-Wonosari, terus sampai Kota Wonosari, kalian ke arah selatan, kurang lebih 25 km lagi.
Sebelum sampai di pantai, kami ketemu pos pembelian tiket, harga tiketnya 4000/orang. Sebenarnya, harga tiket itu murah, karena dengan hanya membayar 4000 bisa memasuki 6 pantai yang jaraknya berdekatan, yaitu Pantai Baron, Pantai Kukup, Pantai Sepanjang, Pantai Drini, Pantai Krakal, dan Pantai Sundak. Sesampai di Pantai Kukup, kami parkir motor dengan biaya 2000 dan langsung ke warung makan di sekitar pantai buat ngisi perut yang udah keroncongan selama perjalanan.
Habis makan, kami dihadiahi oleh pemandangan hamparan air laut dan langit yang biru dari pantai ini. Pemandangan yang membawa kesegaran buat mata dan obat pereda stres gue, yang benar-benar penat dengan urusan skripsi, kerjaan dan percintaan (woy git, inget, lo tuh jomblo, camkan itu).
Di pantai ini, terdapat juga pulau karang yang dihubungkan dengan jembatan. Di atas pulau karang ini, gue bisa melihat hamparan pantai yang luas dan indah, cuma anginnya kenceng banget. Di tepi pantai, ada akuarium laut, yang menjual berbagai macam biota laut, seperti ikan hias, bintang laut, anak hiu, dan lain-lain. Kalau nggak mau beli, bisa ngambil sendiri di pantai, dengan hanya membeli jaring kecil yang banyak dijual di pinggir pantai.
Ngomong-ngomong soal pinggir pantai, di sini juga ada goa-goa karang yang sangat cocok buat berteduh dari teriknya sinar matahari. Jadi, yang takut kulitnya hitam, nggak perlu bawa sunblok, payung, atau apalah, buat melindungi kulitnya. Kalau yang ingin berenang di pantai ini, hati-hati aja, banyak karang, karena pantainya cukup dangkal. Dan jangan lupa, pake sendal, kemaren gue nggak sengaja nginjek bulu babi kecil. Salah gue juga sih, nggak hati-hati, padahal airnya jernih banget.
Pantai ini juga cocok buat foto prawed. Karena, pas gue datang ke sini, ada pasangan dari Thailand yang lagi foto prawed. Iya..dari Thailand, mereka jauh-jauh datang ke Indonesia cuma buat foto prawed di pantai-pantai Indonesia, salah satunya di Pantai Kukup. Kata mereka, ada yang istimewa di pantai-pantai Indonesia, dibandingkan dengan pantai di negara mereka. Jadi, yang mau foto prawed ke luar negeri, dipikirkan lagi, orang luar aja pada foto prawed di sini.
Hari makin sore alias menjelang malam, gue dan Agung memutuskan untuk pulang. Karena harus ke jalan Jogja-Wonosari sebelum gelap banget, yah ini juga gara-gara lampu motornya Agung yang kurang terang. Ngetrip yang membuat refresh, dari memasuki Goa Rancang Kencono, bermain air di Curug Sri Gethuk, sampai menikmati sedikit senja dan hamparan air laut yang biru di Pantai Kukup. Satu lagi, selain bikin refresh, ini ngetrip yang menurut gue murah, bensin aja cuma beli 10.000 untuk pulang-pergi, itu juga patungan, untuk makan cuma habis 8000/orang. Kalau di totalin, nggak nyampe 50.000 untuk 2 orang.
Baca Juga:
Bersepeda Ke Pantai Kuwaru
Main Air Di Curug Sri Gethuk
Mendaki Gunung Nglanggeran
Menikmati Sore Di Pantai Parangtritis
Tiada ulasan:
Catat Ulasan